Operasi Jantung

Atheroma

Atheroma

Tentang Atheroma

Atheroma adalah istilah medis yang mengacu pada zat-zat yang menumpuk dan menempel di dalam pembuluh darah arteri. Zat-zat ini biasanya terdiri dari lemak, kolesterol, kalsium, jaringan ikat, dan sel radang. Ketika zat-zat ini menumpuk, maka terjadi penyempitan pembuluh darah arteri tempat zat-zat tersebut melekat. Atheroma lebih dikenal sebagai plak aterosklerosis, atau hanya plak saja.

Jenis-Jenis

Ada dua jenis atheroma, yaitu:

  • Atheroma stabil, yang menumpuk dari waktu ke waktu dan menyebabkan pembuluh arteri mengeras.
  • Atheroma tidak stabil, juga menumpuk dari waktu ke waktu seperti jenis stabil, tetapi plak jenis ini rentan pecah sebelum cukup besar untuk menyumbat aliran darah.

Penyebab dan Faktor Risiko

Penyebab terbentuknya atheroma yaitu kerusakan lapisan dalam pembuluh darah arteri (endotelium) yang berakibat pada peradangan. Sedangkan penyebab terjadinya kerusakan pada endotelium saat ini masih belum ditemukan oleh para ahli. Meski begitu, terdapat beberapa faktor yang meningkatkan risiko terbentuk dan berkembangnya atheroma, yaitu:

  • Kondisi yang menyebabkan peradangan, seperti rheumatoid arthritis (peradangan sendi).
  • Diabetes.
  • Konsumsi makanan tinggi lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Kadar kolesterol tinggi.
  • Kadar trigliserida tinggi.
  • Berusia lanjut, laki-laki berusia di atas 45 tahun, dan wanita di atas 55 tahun.
  • Merokok.
  • Mengonsumsi alkohol.
  • Kelebihan berat badan/obesitas.
  • Jarang berolahraga/sedentary.
  • Stres.
  • Apnea tidur, atau berhenti bernapas selama beberapa saat ketika tidur.

Pencegahan

Untuk mencegah atau menunda berkembangnya atheroma, dapat dilakukan dengan cara mengurangi faktor risiko seperti mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, seperti:

  • Melakukan diet jantung sehat dengan konsumsi minimal lemak jenuh.
  • Aktif bergerak dan beraktivitas.
  • Menjaga berat badan yang sehat dan ideal.
  • Membatasi konsumsi alkohol.
  • Berhenti merokok.

Gejala Atheroma

Pada kasus atheroma yang stabil, kondisi dapat berkembang selama bertahun-tahun tanpa adanya gejala yang dirasakan dari adanya penumpukan zat-zat yang menjadi plak ini. Gejala biasanya baru akan muncul bila pembuluh darah arteri sudah 70% tersumbat. Sementara itu, gejala yang tampak bergantung pada pembuluh arteri bagian mana yang tersumbat, seperti:

  • Nyeri dada atau angina pektoris, bila yang terkena pembuluh arteri pada jantung.
  • Nyeri pada kaki saat beraktivitas, ketika pembuluh arteri pada panggul dan kaki terdampak.
  • Kelemahan pada anggota tubuh dan berbicara pelo atau menjadi tidak jelas, bila pembuluh arteri menuju otak yang tersumbat.
  • Sakit perut setelah makan, ketika terjadi pada pembuluh arteri menuju usus.
  • Peningkatan tekanan darah, saat pembuluh arteri menuju ginjal tersumbat.

Diagnosis Atheroma

Dokter dapat mendiagnosis adanya atheroma yang menyebabkan terjadinya aterosklerosis dari beberapa macam pemeriksaan, yaitu:

  • Ultrasonografi (USG) Doppler, yaitu penggunaan gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk memeriksa aliran darah dan mencari adanya penyumbatan pada pembuluh darah.
  • Ekokardiogram, dapat memberikan pencitraan bagaimana darah mengalir dan apakah terdapat sumbatan pembuluh darah.
  • Computed tomography (CT) scan angiografi, untuk mencari penyempitan pembuluh darah arteri.

Penanganan Atheroma

Langkah pertama yang dapat dilakukan untuk mencegah kerusakan akibat atheroma adalah mengobati beberapa faktor risiko, seperti mengonsumsi:

  • Statin, untuk menurunkan kadar kolesterol.
  • Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor, untuk menurunkan tekanan darah tinggi.
  • Obat-obatan pengontrol glukosa, untuk mengobati diabetes.

Atheroma tidak dapat sepenuhnya dihilangkan bila sudah telanjur menumpuk di pembuluh arteri, tetapi melalui beberapa perawatan dan prosedur medis, ukurannya dapat dikurangi. Dalam beberapa kasus yang lebih serius, beberapa prosedur operasi dapat dilakukan untuk mengangkat atheroma dari pembuluh darah arteri, misalnya:

  • Angioplasti, yaitu pelebaran pembuluh arteri menggunakan alat semacam balon yang dimasukkan menggunakan kateter.
  • Operasi bypass jantung, dilakukan dengan membuat jalan pintas untuk mengembalikan aliran darah bila pembuluh arteri di jantung yang tersumbat tidak dapat diperbaiki.
  • Endarterektomi karotis, yaitu prosedur pengangkatan plak pada pembuluh arteri karotis di leher yang mengalirkan darah menuju otak.

Pertanyaan Umum Seputar Atheroma

Seberapa Seriuskah Atheroma?

Atheroma bisa berbahaya, karena:

  • Secara bertahap, atheroma mengambil lebih banyak tempat di dalam pembuluh darah arteri dan menyisakan sedikit ruang bagi darah untuk mengalir.
  • Atheroma dapat pecah dan membentuk gumpalan darah yang kemudian dapat menyumbat pembuluh darah di tempat yang sama atau mengalir dan menyumbat pembuluh darah yang lebih kecil di tempat lain.

Dengan kondisi itu, atheroma dapat mengakibatkan komplikasi, seperti serangan jantung atau stroke.

Apabila Anda perlu berkonsultasi tentang gejala, perawatan, atau pengobatan atheroma di dalam atau luar negeri, Anda dapat menghubungi OperasiJantung.id di nomor Whatsapp 0877-8777-8614.

Sumber:

  1. Atheroma: Causes, Treatment, and More. https://www.healthline.com/health/atheroma. Diakses pada 25 Oktober 2022.
  2. Atherosclerotic plaque in arteries overview –  Heart Research Institute. https://www.hri.org.au/health/learn/cardiovascular-disease/atherosclerotic-plaque. Diakses pada 25 Oktober 2022.
  3. Atheroma: What It Is, Causes and Treatment. https://my.clevelandclinic.org/health/articles/24038-atheroma. Diakses pada 25 Oktober 2022.

(Artikel ini telah direview oleh dr. Albert Novianto, Care Pro dan Dokter Umum di Kavacare)

× Hubungi Via WhatsApp