Operasi Jantung

Kenapa Jantung Berdebar karena Minum Kopi

Kenapa Jantung Berdebar Setelah Minum Kopi?

Anda pernah merasakan jantung Anda berdebar setelah minum kopi? Kondisi ini cukup sering terjadi pada beberapa orang, terutama setelah meminum kopi dengan kadar kafein yang tinggi. Namun, apakah minum kopi selalu menyebabkan jantung berdebar?

Penyebab Jantung Berdebar

Jantung berdebar, atau biasa disebut juga dengan palpitasi jantung, adalah kondisi di mana Anda merasakan jantung berdetak dengan cepat, berdebar-debar, atau berdenyut dengan tidak teratur. Jantung berdebar sendiri umumnya tidak berbahaya dan akan berhenti sendiri setelah beberapa saat. Durasinya bisa berkisar dari hitungan detik hingga menit.

Ada beberapa penyebab dari jantung berdebar ini. Berikut ini merupakan penyebab umum dari kondisi tersebut, yaitu:

  • Emosi yang kuat, yang biasanya dipicu oleh kecemasan atau stres. Sering juga terjadi ketika Anda mengalami serangan panik;
  • Aktivitas fisik yang cukup tinggi, seperti olahraga;
  • Konsumsi zat tertentu, seperti kafein, nikotin, alkohol, hingga obat-obatan, seperti kokain dan amfetamin;
  • Beberapa kondisi medis juga bisa memicu jantung berdebar, yaitu penyakit tiroid, gula darah rendah, anemia, tekanan darah rendah, demam, dan dehidrasi.
  • Perubahan hormon ketika menstruasi, kehamilan, atau menjelang menopause, bisa juga memicu jantung berdebar;
  • Pengobatan tertentu, termasuk konsumsi pil diet, dekongestan (obat untuk gejala hidung tersumbat), obat asma, dan obat untuk aritmia (kelainan irama jantung) atau pengobatan tiroid. Suplemen herbal dan makanan juga dapat memicu kondisi ini;
  • Tingkat elektrolit, seperti natrium, kalium, kalsium, magnesium, fosfat, dan fosfor yang tidak normal;
  • Pada beberapa orang, jantung berdebar dapat terjadi setelah mengkonsumsi makanan tinggi karbohidrat, gula, atau lemak. Makanan dengan MSG atau penyedap rasa dan garam yang banyak dapat juga memicu jantung berdebar.

Apakah Kopi Menyebabkan Jantung Berdebar?

Efek kopi umumnya berbeda-beda bagi setiap orang. Ada yang mempunyai tingkat sensitivitas yang lebih tinggi terhadap kafein yang terkandung dalam kopi, tetapi apakah kopi menyebabkan jantung berdebar?

Journal of the American Heart Association tertanggal 26 Januari 2016 melakukan penelitian tentang konsumsi kopi pada 1.400 orang dewasa yang sehat atau tidak mengalami gangguan irama jantung. Penelitian ini menggunakan data dari survey makanan dan monitor Holter, yang merekam irama jantung partisipannya selama 24 jam. Sekitar 60% partisipan penelitian tersebut menyatakan bahwa mereka mengkonsumsi lebih dari produk yang mengandung kafein, termasuk kopi, setiap harinya. Ternyata, penelitian tersebut menemukan bahwa partisipan yang mengkonsumsi produk tersebut tidak memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk mengalami jantung berdebar dibanding partisipan yang tidak mengkonsumsinya.

Kadar Konsumsi Kopi Harian

Sekalipun kopi atau kandungan kafein pada kopi pada orang yang sehat biasanya tidak memicu palpitasi jantung, kopi memicu pelepasan hormon noradrenalin dan norepinefrin yang dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah. Selain itu, kopi juga mendorong pelepasan enzim yang dapat memacu kontraksi pada jantung, sehingga membuat jantung bekerja dengan lebih kuat.

Maka, pada orang-orang yang cukup sensitif akan kopi atau jarang minum kopi, kopi bisa menimbulkan palpitasi jantung, yang membuat Anda merasakan sensasi jantung berdebar-debar atau jantung yang terasa bertalu-talu di dada Anda. Kalau Anda mengkonsumsi terlalu banyak kopi, Anda juga bisa mengalami kondisi ini.

Oleh karena itu, Anda perlu menjaga kadar konsumsi kopi harian Anda agar tidak menimbulkan efek yang buruk bagi tubuh. Kadar kafein yang aman bagi tubuh adalah sekitar 400 mg per hari. Kadar ini biasanya terkandung pada 4 cangkir kopi bubuk yang diseduh. Kadar kafein sebanyak 400 mg ini juga terdapat pada sekitar 10 kaleng cola dan dua minuman energi

Apakah Jantung Berdebar Normal?

Jantung berdebar biasanya dipicu oleh kondisi-kondisi fisiologis seseorang. Misalnya saja, pada kondisi stres, tubuh akan melepaskan lebih banyak hormon adrenalin. Hormon ini yang akan meningkatkan detak jantung dan bahkan tekanan darah Anda. Hal ini sebenarnya berfungsi untuk mendorong reaksi Anda dalam menghadapi situasi yang menyebabkan stres tersebut.

Pada saat Anda berolahraga, jantung biasanya akan berdetak lebih cepat. Hal ini terjadi karena olahraga meningkatkan sirkulasi darah agar darah dapat membawa oksigen ke otot-otot Anda dengan lebih cepat. Oleh karena kebutuhan darah meningkat, maka jantung pun bereaksi dengan meningkatkan detak jantung untuk meningkatkan aliran darah.

Bisa disimpulkan bahwa jantung berdebar adalah kondisi yang cukup normal apabila tidak diikuti gejala lainnya.

Kapan Perlu ke Dokter?

Sekalipun jantung berdebar adalah kondisi yang cukup umum, tetapi jantung berdebar bisa menjadi salah satu gejala dari penyakit jantung. Kondisi ini bisa juga terjadi apabila seseorang pernah mengalami serangan jantung sebelumnya, penyakit jantung koroner, gagal jantung, penyakit katup jantung, dan kardiomiopati (kelainan otot jantung).

Oleh karena itu, Anda juga tetap harus mengamati gejala lain yang mengikuti kondisi jantung berdebar ini. Anda harus segera menghubungi dokter apabila jantung berdebar diikuti dengan pusing yang berlebihan, sesak napas, timbulnya rasa sakit, tekanan, atau sesak pada dada, leher, rahang, lengan, atau bagian atas punggung.

Biasanya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, menanyakan tentang rekam medis Anda, termasuk pengobatan, makanan, dan gaya hidup Anda sehari-hari, dan menanyakan secara spesifik kapan kejadian jantung berdebar yang Anda alami.

Selanjutnya, dokter akan melakukan beberapa tes, termasuk tes darah, elektrokardiogram (EKG), monitor Holter, X-ray pada jantung, dan/atau echokardiogram.

Pertanyaan Seputar Jantung Berdebar

Jantung Berdebar Tandanya Apa?

Jantung berdebar biasanya terjadi karena peningkatan aktivitas jantung yang dipicu oleh kondisi fisiologis lain, seperti meningkatnya hormon adrenalin atau ketika Anda berolahraga. Pada kondisi ini, tubuh membutuhkan oksigen yang lebih banyak untuk otot-otot, sehingga jantung merespons dengan cara memompa darah lebih cepat. Darah yang kemudian akan membawa oksigen ke seluruh tubuh, termasuk otot-otot Anda.

Apakah Jantung Berdebar Berbahaya?

Jantung berdebar adalah kondisi yang cukup umum dan sering terjadi, terutama apabila adanya peningkatan aktivitas atau emosi yang cukup kuat. Kondisi ini juga biasanya hanya berlangsung singkat, selama hitungan detik atau menit dan akan mereda dengan sendirinya. Namun, jantung berdebar bisa menjadi tanda-tanda gangguan pada jantung, maka Anda harus segera menghubungi dokter apabila jantung berdebar diikuti dengan pusing berlebih, sesak napas atau napas menjadi pendek-pendek, dan/atau rasa sakit pada area dada, leher, rahang, atau punggung bagian atas.

Jika Anda memerlukan informasi lebih lanjut terkait kondisi jantung berdebar atau mendapatkan pendampingan dokter dan perawat profesional di rumah, Anda bisa menghubungi OperasiJantung.id di nomor Whatsapp 0877-8777-8614.

Sumber:

  1. Stress and Heart Health. https://www.heart.org/en/healthy-living/healthy-lifestyle/stress-management/stress-and-heart-health (11 Oktober 2022)
  2. Heart palpitations. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/heart-palpitations/symptoms-causes/syc-20373196 (11 Oktober 2022)
  3. How Does Exercise Affect Your Heart, and What are the Benefits? https://www.nebh.org/blog/how-does-exercise-affect-your-heart-and-what-are-the-benefits/ (11 Oktober 2022)
  4. Heart palpitations. https://www.nhs.uk/conditions/heart-palpitations/ (11 Oktober 2022)
  5. Heart Palpitations. https://www.webmd.com/heart-disease/guide/what-causes-heart-palpitations (11 Oktober 2022)

(Artikel ini telah direview oleh dr. Eddy Wiria, PhD., Co-Founder dan CEO  Kavacare)

× Hubungi Via WhatsApp