Operasi Jantung

Penyakit Jantung Koroner pada Wanita

Mengenal Penyakit Jantung Koroner pada Wanita

Banyak penelitian menyatakan bahwa penyakit jantung koroner lebih banyak dialami oleh pria. Nyatanya, wanita juga tidak luput dari serangan penyakit jantung koroner. Penyakit jantung koroner pada wanita dipicu oleh berbagai faktor risiko spesifik.

Bahkan, penyakit jantung koroner merupakan penyebab kematian nomor satu pada wanita. Sekitar 80% wanita di dunia pada usia 40-60 tahun memiliki satu faktor resiko atau lebih untuk terserang penyakit ini.

Apa Perbedaan Penyakit Jantung Koroner pada Wanita dan Pria?

Penelitian telah menemukan perbedaan sistem kardiovaskular antara pria dan wanita. Misalnya, wanita memiliki pembuluh darah dan ruang jantung yang lebih kecil daripada pria, sel darah merah yang lebih sedikit, hormon estrogen dan progesteron yang mempengaruhi kesehatan jantung, serta adaptasi kardiovaskular yang lebih rendah pada wanita.

Contohnya saja, wanita lebih mudah pingsan dan mengalami penurunan tekanan darah secara tiba-tiba. Oleh karena itu, penyakit jantung koroner pada wanita memiliki sedikit perbedaan dalam gejala dan penanganannya.

Perbedaan Gejala

Batasan untuk membedakan gejala penyakit jantung koroner pada wanita dan pria sebenarnya tidak terlalu banyak. Baik pada pria maupun wanita, gejala yang muncul umumnya seperti;

  • Rasa nyeri, tekanan, atau remasan pada dada;
  • Menjalarnya nyeri ke leher, bahu, punggung, lengan, hingga rahang;
  • Jantung berdebar;
  • Kesulitan dalam bernapas;
  • Mulas, mual, muntah, sakit perut;
  • Keringat dingin dan lembab pada kulit;
  • Pusing.

Beberapa gejala yang lebih spesifik lebih sering muncul pada wanita, seperti:

  1. Gejala yang muncul lebih ringan
  2. Tiba-tiba merasa lemas, sesak napas, rasa lelah akibat penyakit sistemik yang muncul tanpa nyeri dada;
  3. Ketidaknyamanan di punggung, dada, lengan, leher atau rahang tanpa nyeri dada.

Perbedaan Tes dan Penanganan

  1. Biasanya penyakit jantung koroner ditandai dengan adanya plak besar pada arteri (penyakit jantung koroner obstruktif). Pada wanita, terkadang arteri mengandung plak dengan lapisan yang halus. Angiogram koroner tidak selalu dapat mendeteksi plak jenis ini, maka dibutuhkan lebih banyak pemeriksaan pada wanita daripada pria untuk mendeteksi penyakit jantung koroner.
  2. Wanita lebih cenderung mengalami intoleransi pada Angiotensin-Converting Enzyme (ACE) inhibitor, yaitu salah satu obat untuk penanganan penyakit jantung koroner.
  3. Statin, obat untuk kolesterol tinggi, dapat mengurangi tingkat kolesterol baik pada wanita dan pria, tetapi wanita lebih cenderung mengalami efek samping dari pengobatan ini daripada pria.

Penyebab Penyakit Jantung Koroner pada Wanita

Penyakit jantung koroner pada wanita dapat terjadi akibat lemak, kolesterol, dan substansi lain menumpuk pada dinding bagian dalam arteri jantung, yaitu kondisi yang dinamakan atherosclerosis. Penumpukan ini yang biasa disebut dengan plak dan plak ini dapat mengakibatkan arteri menyempit sehingga menghambat aliran darah. Plak ini dapat pula robek dan menyebabkan penggumpalan darah.

Selain kolesterol tinggi yang menyebabkan plak, kerusakan pada arteri koroner dapat juga disebabkan oleh diabetes atau resistensi insulin, hipertensi, kurang beraktivitas fisik, dan konsumsi rokok atau tembakau.

Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner pada Wanita

Wanita memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk mengalami kondisi medis yang meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, yaitu:

  1. Anemia, terutama ketika kehamilan;
  2. Menopause dini, yaitu menopause yang terjadi sebelum usia 40 tahun;
  3. Endometriosis, di mana jaringan di dalam dinding rahim tumbuh di luar dinding rahim;
  4. Riwayat gangguan selama kehamilan, termasuk diabetes gestasional (diabetes yang hanya terjadi selama kehamilan), preeklamsia, eklamsia, atau tekanan darah tinggi ketika hamil, dan melahirkan bayi prematur atau lebih kecil daripada ukuran rata-rata.
  5. Menggunakan KB hormonal, yaitu suntik KB yang mengandung progesteron atau estrogen;
  6. Alat KB Oral (Pil). Menggunakan pil dapat meningkatkan resiko seseorang akan penyakit jantung koroner apabila mereka mempunyai faktor resiko lain, seperti merokok atau obesitas.
  7. Kardiomiopati stres, dipicu oleh stres emosional atau fisik yang intens dan tidak terduga;
  8. Kardiomiopati peripartum (postpartum (masa nifas) atau yang berhubungan dengan kehamilan). Kondisi ini terjadi ketika jantung melemah sehingga dapat mengarah pada gagal jantung.
  9. Postmenopause.

Gejala Umum

Sekalipun gejala penyakit jantung koroner pada wanita sama dengan gejala pada pria, beberapa tipe rasa sakit dada yang dialami wanita atau rasa tertekan dan rasa tidak nyaman biasanya berlangsung beberapa menit lebih lama pada wanita. Rasa sakit itu juga datang dan pergi.

Rasa sakit yang terjadi ketika serangan jantung tidak selalu terasa parah dan kadang bahkan tidak disadari, terutama pada wanita. Wanita umumnya menggambarkan rasa sakit pada serangan dengan rasa yang menekan atau rasa sesak. Ada pula kemungkinan wanita terkena serangan jantung tanpa rasa sakit pada dada, melainkan merasakan gejala-gejala di bawah ini:

  • Rasa tidak nyaman pada leher, rahang, bahu, punggung bagian atas, atau perut bagian atas (abdomen);
  • Napas pendek-pendek;
  • Nyeri dada yang menjalar ke lengan kiri;
  • Mual atau muntah;
  • Kepala terasa ringan (lightheadedness) atau pusing;
  • Kelelahan berlebihan (fatigue) yang tidak biasa ;
  • Sensasi rasa terbakar di dada (gangguan pencernaan atau indigestion).

Jika Anda membutuhkan konsultasi medis seputar penyakit jantung koroner pada wanita, Anda bisa menghubungi OperasiJantung.id di nomor Whatsapp 0877-8777-8614. Kami akan membantu Anda dengan telekonsultasi seputar penyakit jantung atau persiapan berobat jantung di dalam negeri atau luar negeri.

(Artikel ini telah direview oleh dr. Keyvan Fermitaliansyah, Care Pro dan Dokter Umum di  Kavacare)

Sumber:

  1. Cardiovascular Disease in Women. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17645-women–cardiovascular-disease diakses tanggal 14 Januari 2023
  2. Coronary Artery Disease. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/coronary-artery-disease/symptoms-causes/syc-20350613 diakses tanggal 14 Januari 2023
  3. Heart disease in women: Understand symptoms and risk factors. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/coronary-artery-disease/symptoms-causes/syc-20350613 diakses tanggal 14 Januari 2023
  4. Women and Heart Disease. https://www.nhlbi.nih.gov/health/coronary-heart-disease/women#:~:text=Coronary%20heart%20disease%20is%20the,of%20developing%20coronary%20heart%20disease diakses tanggal 14 Januari 2023
  5. Cardiovascular Disease in Women. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6206467/ diakses tanggal 31 Agustus 2023.
× Hubungi Via WhatsApp