Operasi Jantung

Angina

Berbagai Penyakit Jantung yang Umum Terjadi

8 Macam Penyakit Jantung yang Umum Terjadi

Penyakit jantung atau yang juga dikenal sebagai penyakit kardiovaskular (CVD) adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia yang merenggut sekitar 17,9 jiwa setiap tahun. Penyakit ini merupakan istilah umum untuk kondisi yang memengaruhi organ jantung atau pembuluh darah. Biasanya, penyakit ini dikaitkan dengan penumpukan timbunan lemak dalam pembuluh darah besar hingga risiko pembekuan darah.

Namun tahukah Anda, terdapat beberapa macam penyakit jantung yang umum terjadi di masyarakat. Masing-masing memiliki penyebab, gejala, hingga penanganan yang berbeda-beda. Apa saja?

Daftar Penyakit Jantung yang Umum Terjadi

1. Penyakit Jantung Koroner

Di antara berbagai macam penyakit jantung yang ada, kemungkinan penyakit jantung koroner adalah yang paling sering Anda dengar. Perlu diketahui, penyakit ini masih menjadi penyebab utama kematian pada orang berusia di atas 35 tahun. Penyakit ini terjadi ketika pembuluh darah arteri jantung menyempit atau tersumbat sehingga kesulitan memasok cukup darah ke jantung.

Penyakit jantung koroner merupakan kondisi yang paling umum terjadi di dunia dan memiliki angka kematian cukup tinggi. Meski begitu, penyakit ini dapat dicegah. Salah satunya adalah dengan menerapkan gaya hidup sehat dengan makan makanan yang bergizi dan berolahraga secara rutin. Berikut dua jenis jantung koroner yang perlu Anda pahami:

  1. Angina Stabil

Angina adalah kondisi ketika Anda merasakan sakit atau ketidaknyamanan di dada, lengan, leher, perut, atau rahang karena suplai darah ke jantung Anda terbatas. Keterbatasan suplai tersebut diakibatkan pembuluh arteri Anda menyempit atau tersumbat (ateroma). Angina juga merupakan salah satu gejala dari penyakit jantung koroner.

Jika Anda mengalami angina saat melakukan aktivitas berat atau sedang stres, hal itu merupakan sinyal dari jantung bahwa Anda tidak mendapatkan cukup oksigen. Kondisi inilah yang disebut sebagai angina stabil. Anda harus segera menuju rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis karena ini adalah kasus gawat darurat.

  1. Angina Tidak Stabil

Berbeda dengan angina stabil yang terjadi karena aktivitas berat atau stres, angina tidak stabil muncul secara mendadak. Kondisi ini dapat berupa nyeri dada yang sebelumnya tidak terdiagnosis atau angina yang tiba-tiba memburuk. Penyebabnya adalah keterbatasan suplai darah ke jantung atau serangan angina yang cukup sering terjadi.

Serangan ini bahkan dapat terjadi saat Anda beristirahat atau saat Anda dibangunkan dari tidur. Jika serangan ini terjadi, Anda harus segera menemui dokter serta menjalani tes dan pengobatan.

Untuk pasien dengan STEMI atau serangan jantung berupa penyumbatan pembuluh darah arteri koroner total, PCI primer (angioplasti primer) atau tindakan untuk pasien serangan jantung dianggap sebagai pengobatan yang menyelamatkan jiwa. Pedoman ACS merekomendasikan waktu door-to-balloon (DTB) tidak boleh lebih dari 90 menit. Waktu DTB sendiri merupakan proses tindakan mulai dari pasien masuk pintu IGD hingga pemasangan balloon terhadap pasien saat terjadi serangan jantung.

2. Serangan Jantung

Serangan jantung, atau yang juga dikenal dengan istilah infark miokard (MI) merupakan macam penyakit jantung yang terjadi ketika suplai darah ke bagian otot jantung Anda tersumbat total. Penyebab yang paling sering terjadi adalah penumpukan plak atau lemak, kolesterol, dan sejenisnya hingga mengakibatkan kerusakan pada jantung itu sendiri.

Untuk membedakan apakah Anda terkena angina tidak stabil atau serangan jantung, Anda harus menjalani tes untuk memastikan diagnosisnya. Jika benar Anda mengalami serangan jantung, dokter biasanya menyebut kondisi ini dengan nama Acute Coronary Syndrome (ACS) atau sindrom koroner akut*.

3. Gagal Jantung

Gagal jantung dapat terjadi jika aksi pemompaan jantung tidak bekerja secara efektif sehingga otot jantung tidak dapat memenuhi kebutuhan darah dan oksigen tubuh Anda, Akibatnya, Anda mungkin akan merasakan gejala seperti kelelahan dan sesak napas hingga penurunan kesadaran.

Mengapa disebut gagal jantung? Itu karena jantung Anda gagal bekerja sebagaimana mestinya. Macam penyakit jantung ini dapat disebabkan oleh beberapa kondisi, seperti tekanan darah tinggi atau serangan jantung.

4. Aritmia

Perlu diketahui, otot jantung memiliki sistem kelistrikan yang membantu merangsang detak jantung Anda. Jika sinyal listrik di dalam jantung Anda terganggu, maka jantung Anda dapat berdetak terlalu cepat (takikardia), terlalu lambat (bradikardia), atau tidak teratur. Berbagai macam kondisi inilah yang disebut aritmia.

Macam penyakit jantung ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, misalnya gagal jantung, angina, riwayat serangan jantung, long Covid, stroke, gangguan kesehatan mental, hingga penggunaan obat-obatan.

5. Penyakit Katup Jantung

Untuk mengatur aliran darah melalui jantung, terdapat katup yang bekerja dengan membuka dan menutup. Jika terjadi masalah pada katup jantung Anda, maka hal ini dapat meningkatkan beban kerja jantung dan menyebabkan berbagai gejala. Misalnya, sesak napas, pergelangan kaki bengkak, kelelahan, nyeri dada atau angina, perubahan warna kulit, pusing, atau bahkan pingsan. Apakah Anda pernah merasakannya?

6. Tekanan Darah Tinggi

Salah satu kondisi kesehatan yang sebaiknya rutin Anda pantau adalah tekanan darah. Sebab, tekanan darah tinggi atau hipertensi dapat berpengaruh pada jantung. Sebagian besar dokter menyebut bahwa tekanan darah yang ideal adalah sekitar 120/80mmHg. Jika tekanan darah Anda 140/90mmHg atau lebih, maka kemungkinan Anda menderita tekanan darah tinggi.

Hipertensi memang salah satu penyakit yang tak menular, tapi kondisi ini dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai macam penyakit jantung yang serius seperti penyakit jantung koroner, serangan jantung, hingga stroke. Untuk itu, Anda harus mengontrolnya dengan mengonsumsi makanan yang sehat, berolahraga secara rutin, serta menghindari minuman beralkohol.

7. Penyakit Jantung Bawaan

Penyakit jantung bawaan adalah istilah umum yang merujuk pada serangkaian cacat lahir yang memengaruhi jantung. Dari sekian banyak macam penyakit jantung bawaan, terdapat dua jenis yang paling umum terjadi, yaitu penyakit jantung sianotik dan asianotik.

Penyakit jantung sianotik terjadi ketika bayi yang lahir kekurangan oksigen dalam darah dan umumnya akan muncul semburat warna biru di area jari tangan, kaki, dan bibir. Sedangkan, penyakit jantung asianotik terjadi ketika oksigen dalam darah sudah cukup, tetapi dipompa secara tidak normal ke seluruh tubuh. Bayi yang lahir dengan penyakit jantung asianotik umumnya tidak memiliki gejala yang jelas, tapi seiring waktu dapat menyebabkan masalah kesehatan hingga kematian langsung saat lahir.

8. Penyakit Jantung Turunan

Jika penyakit jantung bawaan terjadi karena kondisi ketika bayi lahir, penyakit jantung turunan terjadi karena kondisi yang diwariskan melalui keluarga. Maka dari itu, penyakit jantung ini besifat genetik.

Yang sering terjadi, tanda pertama adanya masalah ini adalah ketika seseorang dalam keluarga meninggal secara tiba-tiba tanpa sebab yang jelas. Karena itulah, macam penyakit jantung ini dapat mengancam jiwa segala usia.

Kondisi ini berbeda dengan jantung bawaan, meskipun beberapa penyakit jantung bawaan dapat diwariskan dan menjadi penyakit jantung turunan. Misalnya, sindrom Brugada, kondisi ketika irama jantung (aritmia) langka dan berpotensi mengancam jiwa. Orang dengan sindrom Brugada memiliki peningkatan risiko irama jantung tidak teratur, dimulai di ruang bawah jantung (ventrikel).

Itulah 8 macam penyakit jantung yang umum terjadi di masyarakat. Jika Anda ingin melakukan pemeriksaan kesehatan dan berkonsultasi seputar pencegahan, pengobatan, hingga perawatan penyakit jantung, Anda dapat menghubungi  OperasiJantung.id di nomor Whatsapp 0877-8777-8614.

Sumber:

  1. Common heart conditions. https://www.nhsinform.scot/illnesses-and-conditions/heart-and-blood-vessels/conditions/common-heart-conditions, diakses pada Sabtu, 31 Desember 2022.
  2. High blood pressure (hypertension. https://www.nhsinform.scot/illnesses-and-conditions/heart-and-blood-vessels/conditions/high-blood-pressure-hypertension/, diakses pada Sabtu, 31 Desember 2022.
  3. Heart Arrhythmias. https://www.chss.org.uk/living-well/heart-arrhythmias/, diakses pada Sabtu, 31 Desember 2022.
  4. Congenital heart disease. https://www.nhsinform.scot/illnesses-and-conditions/heart-and-blood-vessels/conditions/congenital-heart-disease/, diakses pada Sabtu, 31 Desember 2022.
  5. Heart failure. nhsinform.scot/illnesses-and-conditions/heart-and-blood-vessels/conditions/heart-failure/, diakses pada Sabtu, 31 Desember 2022.
  6. Heart attack. https://www.nhsinform.scot/illnesses-and-conditions/heart-and-blood-vessels/conditions/heart-attack/, diakses pada Sabtu, 31 Desember 2022.
  7. Coronary heart disease. https://www.nhsinform.scot/illnesses-and-conditions/heart-and-blood-vessels/conditions/coronary-heart-disease/#about-coronary-heart-disease, diakses pada Sabtu, 31 Desember 2022.
  8. Cardiovascular disease. https://www.nhs.uk/conditions/cardiovascular-disease/, diakses pada Sabtu, 31 Desember 2022.
  9. Cardiovascular diseases. https://www.who.int/health-topics/cardiovascular-diseases#tab=tab_1, diakses pada Sabtu, 31 Desember 2022.
  10. Brugada syndrome. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/brugada-syndrome/symptoms-causes/syc-20370489#:, diakses pada 12 Mei 2023.
  11. The Management and Prognostic Factors of Acute Coronary Syndrome: Evidence from the Taiwan Acute Coronary Syndrome Full Spectrum Registry. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5534412/, diakses pada 12 Mei 2023.
  12. Acute Coronary Syndrome. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459157/, diakses pada 12 Mei 2023.

(Artikel ini telah direview oleh dr. Keyvan Fermitaliansyah, Care Pro dan Dokter Umum di Kavacare)

Nitrogliserin

Nitrogliserin

Nitrogliserin adalah obat yang digunakan untuk mencegah angina atau nyeri dada yang timbul pada pengidap penyakit jantung koroner. Pada kasus serangan angina, nitrogliserin juga digunakan sebagai obat untuk meredakannya.

Berikut informasi lengkap mengenai penggunaan nitrogliserin.

Apa Itu Nitrogliserin?

Nitrogliserin termasuk dalam kelompok obat-obatan nitrat. Jenis obat ini paling banyak digunakan dalam bentuk tablet yang hanya bisa didapatkan dengan resep dokter. Pada dasarnya, efek dari nitrogliserin adalah relaksasi otot yang membantu melebarkan pembuluh darah.

Jika digunakan secara rutin dalam jangka panjang atau dikonsumsi sebelum melakukan aktivitas yang meningkatkan stres, nitrogliserin bisa mencegah terjadinya serangan angina.

Nitrogliserin bisa didapatkan dalam bentuk spray, tablet, kapsul lepas tunda, dan bubuk.

Siapa yang Membutuhkan Nitrogliserin?

Nitrogliserin bisa digunakan untuk menangani kondisi seperti:

  • Angina (angina pectoris, angina pectoris prophylaxis, angina Prinzmetal)
  • Infark miokard
  • Penyakit kardiovaskular
  • Tekanan darah tinggi
  • Penyakit jantung
  • Preeklampsia atau eklampsia
  • Penyakit jantung iskemik
  • Hipertensi dengan gagal jantung atau masalah ginjal
  • Robekan pada ujung usus besar atau terbentuknya saluran di ujung usus besar (fisura ani dan fistula ani).

Nitrogliserin tetapi tidak dianjurkan untuk pasien dengan kondisi:

  • Memiliki alergi nitrat
  • Mengonsumsi obat-obatan PDE inhibitor, seperti sildenafil dan tadalafil
  • Mengonsumsi obat untuk perawatan hipertensi arteri pulmonari dan hipertensi thromboembolik pulmonari kronis
  • Mengidap infark pada ventrikel kanan jantung
  • Kardiomiopati hipertrofi (penebalan otot jantung)

Secara umum, nitrogliserin digunakan untuk mengatasi angina. Angina adalah nyeri atau rasa tidak nyaman di dada yang disebabkan jantung tidak mendapat asupan darah yang cukup. Biasanya angina dirasakan seperti nyeri yang menekan dan sesak. Nyeri angina bisa dirasakan pada dada, leher, lengan (terutama lengan kiri), dan rahang bagian bawah.

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Penggunaan Nitrogliserin

Riwayat Alergi

Sebelum diresepkan nitrogliserin, pasien harus memberitahu dokter jika memiliki riwayat alergi baik pada nitrogliserin atau obat-obatan lainnya. Pasien juga harus memberitahu alergi lain yang dimiliki, seperti alergi pada makanan, pewarna, pengawet, atau hewan.

Nitrogliserin juga bisa bereaksi dengan obat-obatan, vitamin, atau obat herbal yang dikonsumsi. Interaksi ini bisa mengubah efektivitas dan cara kerja obat, bahkan menimbulkan efek berbahaya. Maka untuk mencegah terjadinya interaksi ini, pasien diharapkan untuk memberitahu secara lengkap obat-obatan, suplemen, dan obat herbal yang sedang dikonsumsi.

Obat yang Tidak Boleh Dikonsumsi Bersamaan dengan Nitrogliserin

Jenis obat-obatan yang tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan nitrogliserin karena bisa menimbulkan efek berbahaya antara lain:

  • Sildenafil, tadalafil, vardenafil, dan avanafil. Reaksi obat-obatan ini dengan nitrogliserin bisa menyebabkan tekanan darah terlalu rendah
  • Ergotamine, mengonsumsi obat ini bersama dengan nitrogliserin memicu nyeri dada lebih parah
  • Riociguat, interaksinya dengan nitrogliserin menyebabkan tekanan darah sangat rendah.

Selain itu, nitrogliserin sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan dengan obat-obatan untuk menangani kondisi depresi seperti amitriptyline, desipramine, dan doxepine. Efektivitas nitrogliserin bisa berkurang karena obat-obatan ini menyebabkan berkurangnya kadar air liur dan mulut lebih kering, sehingga nitrogliserin tidak bisa larut dan bekerja sebagaimana mestinya.

Efek samping nitrogliserin bisa lebih parah jika bereaksi dengan obat-obatan tertentu. Jika pasien mengonsumsi obat-obatan ini, sebaiknya informasikan ke dokter untuk dilakukan penyesuaian dosis, yaitu:

  • Acetylcysteine
  • Apomorphine
  • Aspirin
  • Dihydroergotamine
  • Pancuronium

Pasien yang mengonsumsi alkohol juga perlu menginformasikan pada dokter. Nitrogliserin bisa bereaksi dengan alkohol, memicu tekanan darah terlalu rendah.

Kondisi Tertentu

Ada beberapa kondisi medis yang perlu diperhatikan jika hendak mengonsumsi nitrogliserin karena ada kemungkinan memperburuk masalah kesehatan tersebut. Pasien dengan kondisi-kondisi ini sebaiknya memberitahu dokter:

  • Anemia
  • Tumor otak
  • Gagal atau syok fungsi sirkulasi
  • Serangan jantung
  • Cedera kepala, terutama dengan tekanan di area kepala
  • Gagal jantung kongestif
  • Penyakit jantung, seperti kardiomiopati hipertropik, perikarditis konstriktif
  • Tekanan darah rendah
  • Volume darah rendah atau hipovolemia.

Pada ibu hamil atau menyusui, sebaiknya konsultasikan lebih dulu pada dokter sebelum diresepkan nitrogliserin. Belum ada studi yang menemukan nitrogliserin berdampak pada kehamilan, tetapi perlu pertimbangan dokter untuk menggunakannya dalam keadaan hamil. Sedangkan pada ibu menyusui, perlu diketahui jika nitrogliserin bisa masuk ke ASI dan menyebabkan efek samping pada bayi yang meminumnya*.

Aturan Penggunaan Nitrogliserin

Nitrogliserin umumnya diberikan dalam bentuk tablet yang diserap secara sublingual, atau tidak boleh ditelan dan dikunyah. Tablet nitrogliserin hanya boleh diberikan sesuai arahan dokter. Biasanya tablet diletakkan di bawah lidah, kemudian dibiarkan larut dan diserap oleh air liur pada mulut*.

Ada 3 dosis nitrogliserin tablet sublingual, yaitu 0.3 mg, 0.4 mg, dan 0.6 mg. Dosis-dosis ini bisa diulang setiap 5 menit hingga nyeri reda. Jika nyeri angina masih terasa setelah 3 kali dosis, maka pertolongan medis harus segera diberikan*.

Pemberian dosis nitrogliserin dalam tablet sublingual biasanya ditentukan dari*:

  • Usia
  • Kondisi yang perlu ditangani
  • Seberapa parah kondisi pasien
  • Kondisi medis penyerta
  • Bagaimana reaksi pasien terhadap dosis pertama.

Selain itu nitrogliserin juga bisa diberikan secara intravena atau melalui infus. Pemberian nitrogliserin lewat infus paling sering dilakukan di IGD atau ICU.

Nitrogliserin diberikan secara intravena pada kondisi-kondisi seperti adanya gejala jantung koroner, kegawatan tekanan darah tinggi, dan gagal jantung kongestif. Pemberian nitrogliserin via infus harus dengan pengawasan ketat untuk mencegah terjadinya toleransi nitrat yang memicu berkurangnya efektivitas obat.

Pada pasien serangan angina akut, nitrogliserin bisa diberikan secara transdermal dalam bentuk salep 2%. 

Cara Kerja Nitrogliserin

Nitrogliserin termasuk klasifikasi obat yang disebut sebagai vasodilator. Obat-obatan vasodilator seringkali digunakan untuk menangani kondisi serupa.

Nitrogliserin bekerja dengan mengurangi ketegangan hingga otot-otot halus dan pembuluh darah menjadi rileks. Ketika otot dan pembuluh darah lebih rileks, maka aliran darah ke jantung meningkat, begitu pula oksigen yang sangat dibutuhkan. Kondisi ini kemudian dapat mengurangi beban kerja jantung. Jika beban kerja jantung berkurang, maka nyeri dada pun reda.

Efek Samping Nitrogliserin

Nitrogliserin dapat menimbulkan efek samping berupa pusing dalam beberapa jam pertama setelah diberikan. Efek samping lainnya seperti*:

  • Sakit kepala
  • Hilang keseimbangan, pusing
  • Lemas
  • Detak jantung lebih cepat
  • Mual
  • Muntah
  • Kulit lebih hangat dan tampak kemerahan
  • Muncul ruam

Efek samping ringan dapat menghilang dengan sendirinya setelah beberapa hari atau beberapa minggu. Namun jika efek samping terasa sangat mengganggu, sebaiknya pasien berkonsultasi pada dokter.

Segera hubungi dokter jika terjadi efek samping serius seperti tekanan darah rendah. Kondisi ini ditandai dengan pusing, pingsan, pandangan berkunang-kunang, mual, keringat dingin, dan napas pendek yang cepat.

Anda dapat menghubungi OperasiJantung.id di nomor Whatsapp 0877-8777-8614 untuk konsultasi gratis mengenai penggunaan nitrogliserin. Dapatkan konsultasi dengan tenaga medis ahli dan profesional dari rumah Anda.

SUMBER:

  1. Nitroglycerin (Oral Route, Sublingual Route) Description and Brand Names. https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/nitroglycerin-oral-route-sublingual-route/description/drg-20072863 diakses 18 Februari 2023
  2. Nitroglycerin: Side Effects, Dosage, Uses, and More. https://www.healthline.com/health/drugs/nitroglycerin-sublingual-tablet diakses 18 Februari 2023
  3. Nitroglycerin. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482382/ diakses 18 Februari 2023
  4. Nitroglycerin (Nitrostat) – Side Effects, Interactions, Uses, Dosage, Warnings. https://www.everydayhealth.com/drugs/nitroglycerin diakses 18 Februari 2023
  5. Isosorbide. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557839/ diakses 22 Maret 2023
  6. Nitrates. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK545149/ diakses 22 Maret 2023

(Artikel ini telah direview oleh dr. Keyvan Fermitaliansyah , Care Pro dan Dokter Umum di Kavacare)

× Hubungi Via WhatsApp