Olahraga untuk Pasien Penyakit Jantung

3 Jenis Olahraga untuk Pasien Penyakit Jantung

Sekalipun pasien dengan penyakit jantung perlu membatasi aktivitas, olahraga untuk pasien jantung justru sangat penting bagi kekuatan organ vital. Namun, pasien dengan riwayat penyakit ini tetap harus berhati-hati dalam memilih olahraga yang tepat agar tidak membebani kerja jantung. Sebelum membahas olahraga untuk pasien jantung, Anda perlu memahami pentingnya olahraga bagi pasien jantung.

Pentingnya Olahraga untuk Pasien Penyakit Jantung

Kenapa Olahraga Penting?

Tidak hanya bagi pasien jantung, olahraga penting untuk dilakukan secara teratur oleh siapa saja. Olahraga membawa banyak keuntungan dalam pembentukan stamina dan penguatan fisik seseorang. Hal ini juga termasuk menguatkan jantung, sehingga tidak hanya mengendalikan kelainan pada jantung, tetapi juga mencegah penyakit jantung. Selain itu, penelitian juga membuktikan bahwa olahraga meningkatkan kualitas hidup sejalan dengan fungsinya yang mendorong sekresi hormon endorfin yang dapat mengurangi stres.

Apa Manfaat Olahraga Untuk Pasien Penyakit Jantung?

Olahraga atau latihan fisik dapat memberikan berbagai keuntungan bagi kesehatan karena perannya dalam meningkatkan fungsi mitokondria, memulihkan serta memperbaiki sistem vaskular, juga melepaskan miokin, yaitu salah satu senyawa protein yang dihasilkan dari mikosit, yang berguna untuk mempertahankan atau meningkatkan fungsi kardiovaskuler.

Peristiwa kimia di atas memberikan keuntungan-keuntungan dalam keseharian pasien jantung, yaitu: 

  1. Mengurangi Faktor Risiko Penyakit Jantung. Kekurangan olahraga sendiri bisa memicu berbagai faktor risiko utama penyakit jantung, yaitu tekanan darah tinggi, kadar kolesterol yang tinggi, stres, kegemukan, dan rokok. Pencegahan faktor-faktor risiko ini dapat mengendalikan gejala penyakit jantung.
  2. Memperkuat Jantung dan Sistem Kardiovaskular. Olahraga secara teratur juga menguatkan kerja jantung dan sistem kardiovaskuler berkat adaptasi tubuh terhadap olahraga tersebut. Olahraga rutin juga menurunkan detak jantung pada saat beristirahat dan meningkatkan perfusi jantung, dan meningkatkan High-Density Lipoprotein (HDL), yang biasa disebut dengan ‘kolesterol baik’. Hal ini menurunkan tekanan darah pada jantung, yang pada selanjutnya, memperbaiki fungsi jantung.  
  3. Memperbaiki Sirkulasi Darah. Penelitian menunjukkan bahwa olahraga juga memperbaiki kapasitas pembuluh darah untuk mengembang ketika beraktivitas fisik, sehingga darah dapat mengalir lebih lancar. Selanjutnya, hal ini akan mendorong pengangkutan oksigen ke seluruh tubuh yang mencegah pasien jantung mudah lelah dan lebih mudah melakukan aktivitas fisik sehari-hari.
  4. Memperbaiki Kekuatan dan Fleksibilitas Otot. Berolahraga juga telah terbukti memperbaiki kekuatan dan fleksibilitas. Penelitian menunjukkan adanya perbaikan dalam kesehatan tulang dan kemampuan untuk melakukan kegiatan fisik sehari-hari setelah para responden mengikuti program latihan fisik. Hal ini juga menurunkan kecenderungan terjadinya sakit pada punggung dan disabilitas, terutama pada lansia.
  5. Mengurangi Stres. Tidak hanya peningkatan pada kekuatan fisik, tetapi olahraga pun dapat meningkatkan kesehatan mental pada lansia. Pasalnya, ketika Anda berolahraga, tubuh Anda melepaskan hormon yang disebut endorfin. Endorfin ini adalah salah satu hormon yang disebut sebagai ‘hormon bahagia’. Efek hormon ini mendorong perasaan positif yang dapat menimbulkan pandangan yang positif dan penuh semangat tentang hidup. Karena stres adalah salah satu faktor risiko utama pada penyakit jantung, tentunya efek ini sangat dibutuhkan oleh para pasien jantung.

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan

Sebelum melakukan aktivitas fisik, hal pertama yang harus diperhatikan adalah pemeriksaan kondisi tubuh. Untuk ini, pasien harus berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter tentang program latihan yang tepat.

Periode

Secara umum, periode olahraga yang dianjurkan bagi pasien jantung adalah selama 30 menit setiap sesi olahraga. Tentu saja, hal ini akan mengacu pada saran dokter Anda.

Intensitas Olahraga

Sekalipun olahraga dianjurkan, pasien jantung tetap harus memastikan kondisi tubuh agar mereka tidak membebani jantung secara berlebihan. Awali olahraga perlahan dan tingkatkan intensitasnya secara bertahap setiap tiga menit hingga aktivitas fisik pada tahap sedang. Hal ini ditunjukkan dengan pernapasan yang semakin cepat, tapi Anda masih bisa berbicara dengan normal. Kalau pernapasan terlalu cepat dan napas menjadi terlalu pendek-pendek, maka aktivitas fisik harus dikurangi.

Durasi

Ketika melakukan olahraga pertama kali, lakukan olahraga berdurasi sekitar 5-10 menit. Durasi olahraga yang dianjurkan adalah 30 menit setiap sesi dengan total selama 150 menit seminggu. Dalam melakukan olahraga, Anda tetap harus memperhatikan kondisi tubuh Anda.

Jenis Olahraga yang Baik

Jenis olahraga terbaik bagi pasien jantung adalah olahraga dengan jenis kardio yang meningkatkan efisiensi kerja jantung. Kardio sendiri berfungsi memperlancar penyerapan dan sirkulasi oksigen dalam tubuh. Jenis-jenis olahraga yang termasuk kardio, di antaranya adalah berjalan, berlari, senam, b dst.

Jenis Olahraga yang Baik untuk Pasien Penyakit Jantung

Tidak semua olahraga baik bagi pasien yang mengalami riwayat penyakit jantung. Secara umum, ada dua kategori olahraga yang baik untuk pasien jantung, yaitu:

1. Fleksibilitas

Olahraga yang menekankan fleksibilitas ini dapat memperbaiki keseimbangan tubuh, sekaligus melonggarkan persendian sehingga membantu lancarnya gerakan tubuh. Mempunyai fleksibilitas otot yang baik artinya akan mencegah cedera ketika melakukan kegiatan sehari-hari yang berhubungan dengan fisik.

Latihan fisik yang memfokuskan diri pada peningkatan fleksibilitas tubuh salah satunya adalah yoga, yang kegiatannya mencakup meditasi, latihan pernapasan, dan gerakan yang lambat. Contoh olahraga fleksibilitas lain adalah Tai Chi. Seni beladiri dari negeri Tirai Bambu ini juga cocok sekali untuk pasien jantung karena menggunakan gerakan-gerakan bertempo pelan.

2. Kardioaerobik

Sesuai dengan namanya, jenis olahraga yang satu ini menekankan pada kerja jantung. Gerakan-gerakannya bertujuan pada penguatan otot jantung dan memperlancar sirkulasi darah di tubuh. Berikut ini adalah aktivitas-aktivitas fisik yang termasuk ke dalam latihan kardio:

  •  Brisk Walking. Tidak seperti jalan biasa, brisk walking ini dilakukan dengan agak cepat. Tentu saja, Anda tidak perlu memaksakan diri untuk berjalan cepat. Kuncinya adalah mengenali kekuatan Anda sendiri. Salah satu aturan yang menunjukkan bahwa aktivitas ini masih aman adalah Anda masih bisa bercakap-cakap dengan nyaman.
  • Jogging atau Lari. Walaupun jogging atau lari terkesan berat, sebenarnya olahraga satu ini bisa dilakukan dengan santai. Anda cukup berlari ringan dan sesuaikan dengan kekuatan atau stamina Anda. Awali dengan pelan dan dalam durasi yang singkat, lalu naikkan perlahan sesuai dengan kemampuan dan saran-saran dari dokter.
  • Menari. Kunci kesuksesan olahraga rutin adalah melakukan aktivitas yang Anda sukai. Menari termasuk aktivitas yang menyenangkan dan bisa dilakukan bersama partner Anda. Sekaligus, Anda bisa melatih otot jantung Anda selagi bersenang-senang.
  • Berenang. Olahraga di dalam air juga sangat disarankan untuk melatih stamina dan fleksibilitas otot. Pasalnya, tekanan air akan membantu gerakan Anda sekaligus mengurangi risiko cedera. Pasien jantung biasanya juga perlu menghindari panas menyengat, maka kolam renang yang sejuk akan sesuai untuk melakukan olahraga.
  • Bersepeda. Salah satu aktivitas fisik lain yang cukup menyenangkan adalah bersepeda. Gerakan mengayuh sepeda juga merupakan latihan kardio yang baik bagi pasien jantung. Tidak perlu memaksakan diri untuk bersepeda di luar ruangan, Anda juga bisa memilih alat gim berupa sepeda. 

3. Latihan Kekuatan Otot

Olahraga ini mencakup gerakan-gerakan otot yang berulang-ulang hingga bagian tubuh yang Anda gerakkan terasa letih. Latihan ini akan memperkuat otot dan membangun kekuatan tulang. Bahkan, latihan ini akan membakar kalori lebih baik sehingga Anda bisa menurunkan berat badan. Untuk latihan kekuatan otot ini, Anda bisa menggunakan resistance bands atau dumbel yang cukup ringan.

Pertanyaan Umum Seputar Olahraga untuk Penyakit Jantung

Apakah Olahraga Aman untuk Pasien Penyakit Jantung?

Tidak hanya aman, olahraga justru sangat dianjurkan untuk melatih dan meningkatkan efisiensi kerja jantung. Olahraga juga berfungsi untuk membakar kalori sehingga dapat mengendalikan kadar lemak dan LDL dalam tubuh. Sebaliknya, olahraga akan meningkatkan kadar HDL yang dibutuhkan tubuh. Selain itu, berolahraga terbukti dapat mendorong sekresi hormon endorfin yang mengurangi tingkat stres dan selanjutnya dapat memperbaiki kualitas dan harapan hidup pasien jantung.

Kapan Harus Menghentikan Olahraga?

Sekalipun dianjurkan, olahraga dapat juga memberi tekanan pada jantung, sehingga pasien jantung perlu memeriksa kondisi tubuh ketika olahraga. Pernapasan dan detak jantung umumnya menjadi lebih cepat ketika berolahraga, tetapi kalau terlalu berlebihan hingga tidak reda setelah 15 menit beristirahat dan disertai dengan pusing, sakit pada dada atau Anda merasa lemas, Anda harus menghentikan aktivitas berolahraga dan segera hubungi dokter.

Untuk merancang dan mempraktikkan program olahraga atau fisioterapi yang tepat bagi kondisi Anda atau orang terkasih di rumah yang mengalami penyakit jantung, Anda dapat menghubungi OperasiJantung.id di nomor Whatsapp 0877-8777-8614.

Sumber:

  1. https://www.ahajournals.org/doi/full/10.1161/01.CIR.0000048890.59383.8D (10 September 2022)
  2. https://my.clevelandclinic.org/departments/heart/patient-education/recovery-care/heart-failure/exercise-activity (10 September 2022)
  3. https://www.healthgrades.com/right-care/heart-attack/9-safe-exercises-after-a-heart-attack (10 September 2022)
  4. https://www.heartandstroke.ca/articles/exercising-when-you-have-heart-disease (10 September 2022)
  5. https://www.webmd.com/depression/guide/exercise-depression#1 (10 September 2022)

(Artikel ini telah direview oleh dr. Eddy Wiria, PhD., Co-Founder & CEO Kavacare)