Operasi Jantung

Penyakit Jantung Bawaan

Penyakit Jantung di Usia Muda

Terkena Penyakit Jantung di Usia Muda, Mungkinkah?

Penyakit jantung seringkali dikaitkan dengan usia tua. Tetapi sejatinya baik tua maupun muda sama-sama bisa mengidapnya. Bahkan, penyakit ini lebih sering dialami kalangan orang dewasa yang lebih muda. Salah satu alasannya karena kondisi yang menyebabkan penyakit jantung itu sendiri sudah muncul di usia yang dianggap terlalu dini untuk menderita penyakit jantung.

Penyebab Penyakit Jantung di Usia Muda

Banyak kondisi dan perilaku yang membuat seseorang berisiko terkena penyakit jantung di usia muda. Beberapa diantaranya meliputi:

Tekanan Darah Tinggi

Tekanan darah tinggi, juga dikenal sebagai hipertensi adalah kondisi yang dapat merusak arteri dengan membuatnya kurang elastis. Ini menurunkan aliran darah dan oksigen ke jantung dan menyebabkan penyakit jantung.

Mungkin penderita hipertensi kebanyakan adalah orang dewasa. Namun orang yang lebih muda bahkan anak-anak juga bisa mengalaminya, sebagian besar karena faktor keturunan. Sehingga anak-anak yang lahir dari keluarga dengan riwayat tekanan darah tinggi perlu mendapatkan perhatian khusus untuk mengontrol tekanan darahnya. 

Kolesterol Tinggi

Dalam beberapa kasus, kolesterol tinggi juga diturunkan dalam keluarga. Ini disebut hiperkolesterolemia familial. Sekitar 1% hingga 2% anak-anak mengalami kondisi ini. Sementara pemicu kolesterol tinggi pada usia yang remaja dan lebih dewasa termasuk obesitas, tekanan darah tinggi, dan merokok.

Kadar kolesterol yang tinggi dapat mengembangkan timbunan lemak di pembuluh darah. Pada akhirnya, endapan ini semakin menumpuk sehingga mempersulit aliran darah yang cukup melalui arteri dan menyebabkan penyakit jantung koroner.

Diabetes

Memiliki diabetes atau kadar gula tinggi berarti seseorang lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit jantung. Ini karena tubuh tidak dapat menggunakan semua gula dengan baik yang membuat lebih banyak gula menempel pada sel darah merah dan menumpuk di darah. Penumpukan ini dapat memblokir dan merusak pembuluh yang membawa darah ke dan dari jantung dan membuat jantung kekurangan oksigen dan nutrisi.

Merokok

Merokok juga menjadi penyebab umum berkembangnya penyakit jantung. Itu karena nikotin yang terkandung dalam rokok dapat mempengaruhi pembuluh darah dengan membuatnya lebih sempit. Demikian ini membuat darah semakin sulit mengalir melalui pembuluh tersebut.

Obesitas

Obesitas merupakan faktor risiko utama penyakit jantung karena ini dapat membawa beban ekstra memberi tekanan pada jantung. Kondisi obesitas juga berkaitan dengan risiko lain seperti diabetes. 

Obesitas pada usia anak-anak lebih cenderung akan dibawa sampai usia dewasa. Oleh karena itu mencegah atau mengobati obesitas pada masa kanak-kanak dapat mengurangi risiko obesitas di usia yang lebih dewasa. Pada gilirannya, ini dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung di usia muda, diabetes, dan penyakit terkait obesitas lainnya. 

Jenis Penyakit Jantung yang Umum Terjadi di Usia Muda

Macam penyakit jantung cukup beragam, namun beberapa penyakit jantung berikut ini umum terjadi di usia muda:

Stenosis Aorta

Stenosis Aorta merupakan salah satu kondisi gangguan jantung di mana katup aorta tidak dapat terbuka sepenuhnya dan aorta yang menyempit. Kondisi ini membuat aliran darah dari jantung ke aorta dan seluruh tubuh menjadi terhalang dan berkurang. Banyak orang di usia muda dengan kondisi stenosis aorta yang parah akan membutuhkan operasi perbaikan atau penggantian katup aorta. 

Aritmia

Aritmia adalah kelainan irama jantung yang artinya detak jantung berdetak secara tidak normal, bisa lebih lambat atau lebih cepat. Hal ini terjadi karena sinyal listrik yang mengkoordinasikan detak jantung tidak bekerja dengan baik.

Gejala umum yang timbul sebab kelainan aritmia meliputi:

  • Rasa berdebar di dada
  • Detak jantung yang lebih cepat (takikardia) atau sebaliknya detak jantung melambat (bradikardia)
  • Rasa nyeri pada dada
  • Sesak napas

Atrial Septal Defect

Atrial Septal Defect (ASD) atau defek septum atrium adalah penyakit jantung bawaan dimana ini menyebabkan lubang di bagian atrium. Lubang ini membuat peningkatan jumlah aliran darah yang mengalir melalui paru-paru.

Meskipun ASD bisa dibawa saat lahir, akan tetapi kondisi ini mungkin baru bisa terdiagnosis saat usia dewasa. Beberapa ASD yang kecil dapat menutup dengan sendirinya. Sementara pada kondisi yang parah atau kelainan lubang terlalu besar maka diperlukan tindakan bedah untuk mengoreksi kelainan.

Koarktasio Aorta

Koarktasio aorta juga merupakan salah satu penyakit jantung bawaan, namun ini dapat terjadi akibat kelainan jantung lainnya. Penyakit koartasio aorta terjadi ketika arteri besar yang mengambil darah kaya oksigen dari hati ke anggota tubuh lain mengalami penyempitan. Kondisi ini dapat memaksa jantung untuk memompa lebih keras untuk memindahkan darah melalui aorta.

Gagal Jantung

Gagal jantung adalah kondisi dimana jantung gagal memompa darah ke seluruh tubuh dengan baik. Biasanya ini terjadi akibat komplikasi dari berbagai macam kondisi. Meskipun gagal jantung paling sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua, namun siapapun dari semua kalangan usia juga dapat mengalaminya.

Serangan Jantung

Penyakit jantung yang umum di usia muda termasuk juga serangan jantung. Sebelumnya, serangan jantung menjadi masalah utama yang dihadapi oleh orang dewasa yang lebih tua. Dengan kata lain, sangat jarang orang yang berusia di bawah 40 tahun mengalami serangan jantung. 

Namun, sekarang mengalami serangan jantung di usia 20-an atau awal 30-an cukup umum terjadi. Bahkan antara tahun 2000-2016, angka kasus serangan jantung pada kelompok usia muda ini meningkat 2% setiap tahunnya.

Gejala Umum Masalah Jantung

Tanda-tanda penyakit jantung berbeda-beda dipengaruhi oleh banyak faktor, meliputi jenis kelainan jantung yang mungkin terjadi, usia seseorang, tingkat keparahan, dsb. Tetapi, dibawah ini adalah tanda atau gejala secara umum yang dapat dirasakan apabila seseorang mengalami masalah pada jantung.

Bayi

  • Kesulitan menambah berat badan
  • Warna kebiruan pada bibir, lidah atau di bagian bawah kuku
  • Napas cepat, atau kesulitan bernapas, bahkan saat istirahat
  • Mudah lelah saat makan
  • Berkeringat saat menyusu, yang tidak diketahui pemicunya

Anak-anak & Remaja

  • Pingsan saat beraktivitas
  • Sesak nafas saat bermain atau beraktivitas
  • Detak jantung yang terasa tidak normal atau berdebar-debar bagi seorang anak
  • Sakit dada

Orang Dewasa

  • Nyeri dada
  • Sesak dada, seperti merasakan dada tertekan
  • Ketidaknyamanan dada (angina)
  • Sesak napas
  • Pingsan, atau hampir pingsan
  • Nyeri di bagian leher, rahang, tenggorokan, dan perut bagian atas atau punggung
  • Nyeri, mati rasa, lemas atau dingin di kaki/ lengan apabila pembuluh darah di area tubuh tersebut menyempit

Pengobatan & Penanganan

Pengobatan dan penangan penyakit jantung di usia muda umumnya tidak berbeda dengan penanganan pada pasien yang lebih tua. Perawatan untuk penyakit jantung biasanya bertujuan untuk mengontrol gejala selama mungkin dan memperlambat perkembangan kondisi tersebut. Beberapa opsi perawatan yang umum meliputi:

  • Terapi obat
  • Penerapan gaya hidup sehat
  • Pemantauan kesehatan rutin
  • Operasi tanam alat pacu jantung, jika berkaitan dengan gangguan irama jantung
  • Operasi lain, seperti operasi bypass atau transplantasi jantung, dsb.

Pertanyaan Seputar Penyakit Jantung di Usia Muda

Bisakah Penyakit Jantung di Usia Muda Dicegah? 

Banyak jenis penyakit jantung yang dapat dicegah karena sejatinya Anda dapat mengelola faktor yang dapat memperburuk kondisi jantung Anda, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol, dan diabetes.

Upaya pencegahan termasuk meminum obat jika memang diresepkan untuk melindungi kesehatan, serta melakukan perubahan gaya hidup seperti:

  • Jaga pola makan sehat. Lakukan perubahan pola makan yang menyehatkan jantung, yakni makan makanan rendah lemak trans, lemak jenuh, gula tambahan, dan garam. 
  • Kelola BMI (Body Mass Index) untuk menjaga berat badan tetap ideal.
  • Berolahraga secara rutin dan tetap aktif bergerak secara fisik.
  • Tidak merokok.

Bisakah Penyakit Jantung pada Usia Muda Disembuhkan?

Penyakit jantung secara umum tidak dapat disembuhkan namun masih ada peluang di mana kondisi tertentu bisa disembuhkan. Seperti misalnya kelainan kongenital dengan tindakan operasi, pada beberapa pasien keluhan sudah tidak muncul kembali saat dewasa. 

Tidak dapat dipungkiri, bahwa bentuk pengobatan jantung yang tersedia cukup beragam dan semakin canggih. Dokter spesialis dapat membuka dan memasang ring pada pembuluh darah untuk meredakan gejala penyakit arteri koroner, memperbaiki maupun mengganti katup yang bermasalah. Atau menanamkan alat bantu mekanis untuk membantu jantung memompa lebih kuat, hingga melakukan prosedur transplantasi jantung.

Namun, berbagai prosedur pengobatan jantung yang ada tidaklah menyembuhkan penyakit. Tetapi, kontribusi pengobatan jantung adalah untuk mencegah penyakit kian parah dan membantu kinerja jantung sehingga memungkinkan seseorang untuk pulih dan menjalani kehidupan fungsional yang panjang.

Jika Anda membutuhkan pendampingan medis profesional untuk menjalani hidup sehat tanpa atau dengan riwayat penyakit jantung, Anda bisa menghubungi OperasiJantung.id di nomor Whatsapp 0877-8777-8614. Kami akan membantu Anda dengan telekonsultasi seputar penyakit jantung atau persiapan berobat jantung di dalam negeri atau luar negeri.

(Artikel ini telah direview oleh dr. Keyvan Fermitaliansyah, Care Pro dan Dokter Umum di Kavacare)

Sumber:

  1. Heart Condition in Young People. https://www.bhf.org.uk/informationsupport/support/children-and-young-people/heart-condtions-in-young-people. Diakses 18 Januari 2023. 
  2. Heart Disease Risk Factor For Children and Teenagers. https://www.texasheart.org/heart-health/heart-information-center/topics/heart-disease-risk-factors-for-children-and-teenagers. Diakses 18 Januari 2023.
  3. Signs of Heart Problem in Children and Teens. https://www.choa.org/parent-resources/heart/signs-of-heart-problems-in-children-and-teens. Diakses 18 Januari 2023. 
  4. Why Are Heart Attacks on the Rise in Young People. https://health.clevelandclinic.org/why-are-heart-attacks-on-the-rise-in-young-people. Diakses 18 Januari 2023.
  5. Heart Disease. https://www.cdc.gov/heartdisease/any_age.htm. Diakses 18 Januari 2023. 
  6. Coarctation of the Aorta. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/coarctation-of-the-aorta. Diakses 18 Januari 2023.
  7. What’s Behind the Rise in Heart Attack Among Young People. https://www.cminj.com/blog/whats-behind-the-rise-in-heart-attacks-among-young-people. Diakses 18 Januari 2023.
  8. Heart Failure. https://www.nhs.uk/conditions/heart-failure/. Diakses 18 Januari 2023.
Berbagai Penyakit Jantung yang Umum Terjadi

8 Macam Penyakit Jantung yang Umum Terjadi

Penyakit jantung atau yang juga dikenal sebagai penyakit kardiovaskular (CVD) adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia yang merenggut sekitar 17,9 jiwa setiap tahun. Penyakit ini merupakan istilah umum untuk kondisi yang memengaruhi organ jantung atau pembuluh darah. Biasanya, penyakit ini dikaitkan dengan penumpukan timbunan lemak dalam pembuluh darah besar hingga risiko pembekuan darah.

Namun tahukah Anda, terdapat beberapa macam penyakit jantung yang umum terjadi di masyarakat. Masing-masing memiliki penyebab, gejala, hingga penanganan yang berbeda-beda. Apa saja?

Daftar Penyakit Jantung yang Umum Terjadi

1. Penyakit Jantung Koroner

Di antara berbagai macam penyakit jantung yang ada, kemungkinan penyakit jantung koroner adalah yang paling sering Anda dengar. Perlu diketahui, penyakit ini masih menjadi penyebab utama kematian pada orang berusia di atas 35 tahun. Penyakit ini terjadi ketika pembuluh darah arteri jantung menyempit atau tersumbat sehingga kesulitan memasok cukup darah ke jantung.

Penyakit jantung koroner merupakan kondisi yang paling umum terjadi di dunia dan memiliki angka kematian cukup tinggi. Meski begitu, penyakit ini dapat dicegah. Salah satunya adalah dengan menerapkan gaya hidup sehat dengan makan makanan yang bergizi dan berolahraga secara rutin. Berikut dua jenis jantung koroner yang perlu Anda pahami:

  1. Angina Stabil

Angina adalah kondisi ketika Anda merasakan sakit atau ketidaknyamanan di dada, lengan, leher, perut, atau rahang karena suplai darah ke jantung Anda terbatas. Keterbatasan suplai tersebut diakibatkan pembuluh arteri Anda menyempit atau tersumbat (ateroma). Angina juga merupakan salah satu gejala dari penyakit jantung koroner.

Jika Anda mengalami angina saat melakukan aktivitas berat atau sedang stres, hal itu merupakan sinyal dari jantung bahwa Anda tidak mendapatkan cukup oksigen. Kondisi inilah yang disebut sebagai angina stabil. Anda harus segera menuju rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis karena ini adalah kasus gawat darurat.

  1. Angina Tidak Stabil

Berbeda dengan angina stabil yang terjadi karena aktivitas berat atau stres, angina tidak stabil muncul secara mendadak. Kondisi ini dapat berupa nyeri dada yang sebelumnya tidak terdiagnosis atau angina yang tiba-tiba memburuk. Penyebabnya adalah keterbatasan suplai darah ke jantung atau serangan angina yang cukup sering terjadi.

Serangan ini bahkan dapat terjadi saat Anda beristirahat atau saat Anda dibangunkan dari tidur. Jika serangan ini terjadi, Anda harus segera menemui dokter serta menjalani tes dan pengobatan.

Untuk pasien dengan STEMI atau serangan jantung berupa penyumbatan pembuluh darah arteri koroner total, PCI primer (angioplasti primer) atau tindakan untuk pasien serangan jantung dianggap sebagai pengobatan yang menyelamatkan jiwa. Pedoman ACS merekomendasikan waktu door-to-balloon (DTB) tidak boleh lebih dari 90 menit. Waktu DTB sendiri merupakan proses tindakan mulai dari pasien masuk pintu IGD hingga pemasangan balloon terhadap pasien saat terjadi serangan jantung.

2. Serangan Jantung

Serangan jantung, atau yang juga dikenal dengan istilah infark miokard (MI) merupakan macam penyakit jantung yang terjadi ketika suplai darah ke bagian otot jantung Anda tersumbat total. Penyebab yang paling sering terjadi adalah penumpukan plak atau lemak, kolesterol, dan sejenisnya hingga mengakibatkan kerusakan pada jantung itu sendiri.

Untuk membedakan apakah Anda terkena angina tidak stabil atau serangan jantung, Anda harus menjalani tes untuk memastikan diagnosisnya. Jika benar Anda mengalami serangan jantung, dokter biasanya menyebut kondisi ini dengan nama Acute Coronary Syndrome (ACS) atau sindrom koroner akut*.

3. Gagal Jantung

Gagal jantung dapat terjadi jika aksi pemompaan jantung tidak bekerja secara efektif sehingga otot jantung tidak dapat memenuhi kebutuhan darah dan oksigen tubuh Anda, Akibatnya, Anda mungkin akan merasakan gejala seperti kelelahan dan sesak napas hingga penurunan kesadaran.

Mengapa disebut gagal jantung? Itu karena jantung Anda gagal bekerja sebagaimana mestinya. Macam penyakit jantung ini dapat disebabkan oleh beberapa kondisi, seperti tekanan darah tinggi atau serangan jantung.

4. Aritmia

Perlu diketahui, otot jantung memiliki sistem kelistrikan yang membantu merangsang detak jantung Anda. Jika sinyal listrik di dalam jantung Anda terganggu, maka jantung Anda dapat berdetak terlalu cepat (takikardia), terlalu lambat (bradikardia), atau tidak teratur. Berbagai macam kondisi inilah yang disebut aritmia.

Macam penyakit jantung ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, misalnya gagal jantung, angina, riwayat serangan jantung, long Covid, stroke, gangguan kesehatan mental, hingga penggunaan obat-obatan.

5. Penyakit Katup Jantung

Untuk mengatur aliran darah melalui jantung, terdapat katup yang bekerja dengan membuka dan menutup. Jika terjadi masalah pada katup jantung Anda, maka hal ini dapat meningkatkan beban kerja jantung dan menyebabkan berbagai gejala. Misalnya, sesak napas, pergelangan kaki bengkak, kelelahan, nyeri dada atau angina, perubahan warna kulit, pusing, atau bahkan pingsan. Apakah Anda pernah merasakannya?

6. Tekanan Darah Tinggi

Salah satu kondisi kesehatan yang sebaiknya rutin Anda pantau adalah tekanan darah. Sebab, tekanan darah tinggi atau hipertensi dapat berpengaruh pada jantung. Sebagian besar dokter menyebut bahwa tekanan darah yang ideal adalah sekitar 120/80mmHg. Jika tekanan darah Anda 140/90mmHg atau lebih, maka kemungkinan Anda menderita tekanan darah tinggi.

Hipertensi memang salah satu penyakit yang tak menular, tapi kondisi ini dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai macam penyakit jantung yang serius seperti penyakit jantung koroner, serangan jantung, hingga stroke. Untuk itu, Anda harus mengontrolnya dengan mengonsumsi makanan yang sehat, berolahraga secara rutin, serta menghindari minuman beralkohol.

7. Penyakit Jantung Bawaan

Penyakit jantung bawaan adalah istilah umum yang merujuk pada serangkaian cacat lahir yang memengaruhi jantung. Dari sekian banyak macam penyakit jantung bawaan, terdapat dua jenis yang paling umum terjadi, yaitu penyakit jantung sianotik dan asianotik.

Penyakit jantung sianotik terjadi ketika bayi yang lahir kekurangan oksigen dalam darah dan umumnya akan muncul semburat warna biru di area jari tangan, kaki, dan bibir. Sedangkan, penyakit jantung asianotik terjadi ketika oksigen dalam darah sudah cukup, tetapi dipompa secara tidak normal ke seluruh tubuh. Bayi yang lahir dengan penyakit jantung asianotik umumnya tidak memiliki gejala yang jelas, tapi seiring waktu dapat menyebabkan masalah kesehatan hingga kematian langsung saat lahir.

8. Penyakit Jantung Turunan

Jika penyakit jantung bawaan terjadi karena kondisi ketika bayi lahir, penyakit jantung turunan terjadi karena kondisi yang diwariskan melalui keluarga. Maka dari itu, penyakit jantung ini besifat genetik.

Yang sering terjadi, tanda pertama adanya masalah ini adalah ketika seseorang dalam keluarga meninggal secara tiba-tiba tanpa sebab yang jelas. Karena itulah, macam penyakit jantung ini dapat mengancam jiwa segala usia.

Kondisi ini berbeda dengan jantung bawaan, meskipun beberapa penyakit jantung bawaan dapat diwariskan dan menjadi penyakit jantung turunan. Misalnya, sindrom Brugada, kondisi ketika irama jantung (aritmia) langka dan berpotensi mengancam jiwa. Orang dengan sindrom Brugada memiliki peningkatan risiko irama jantung tidak teratur, dimulai di ruang bawah jantung (ventrikel).

Itulah 8 macam penyakit jantung yang umum terjadi di masyarakat. Jika Anda ingin melakukan pemeriksaan kesehatan dan berkonsultasi seputar pencegahan, pengobatan, hingga perawatan penyakit jantung, Anda dapat menghubungi  OperasiJantung.id di nomor Whatsapp 0877-8777-8614.

Sumber:

  1. Common heart conditions. https://www.nhsinform.scot/illnesses-and-conditions/heart-and-blood-vessels/conditions/common-heart-conditions, diakses pada Sabtu, 31 Desember 2022.
  2. High blood pressure (hypertension. https://www.nhsinform.scot/illnesses-and-conditions/heart-and-blood-vessels/conditions/high-blood-pressure-hypertension/, diakses pada Sabtu, 31 Desember 2022.
  3. Heart Arrhythmias. https://www.chss.org.uk/living-well/heart-arrhythmias/, diakses pada Sabtu, 31 Desember 2022.
  4. Congenital heart disease. https://www.nhsinform.scot/illnesses-and-conditions/heart-and-blood-vessels/conditions/congenital-heart-disease/, diakses pada Sabtu, 31 Desember 2022.
  5. Heart failure. nhsinform.scot/illnesses-and-conditions/heart-and-blood-vessels/conditions/heart-failure/, diakses pada Sabtu, 31 Desember 2022.
  6. Heart attack. https://www.nhsinform.scot/illnesses-and-conditions/heart-and-blood-vessels/conditions/heart-attack/, diakses pada Sabtu, 31 Desember 2022.
  7. Coronary heart disease. https://www.nhsinform.scot/illnesses-and-conditions/heart-and-blood-vessels/conditions/coronary-heart-disease/#about-coronary-heart-disease, diakses pada Sabtu, 31 Desember 2022.
  8. Cardiovascular disease. https://www.nhs.uk/conditions/cardiovascular-disease/, diakses pada Sabtu, 31 Desember 2022.
  9. Cardiovascular diseases. https://www.who.int/health-topics/cardiovascular-diseases#tab=tab_1, diakses pada Sabtu, 31 Desember 2022.
  10. Brugada syndrome. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/brugada-syndrome/symptoms-causes/syc-20370489#:, diakses pada 12 Mei 2023.
  11. The Management and Prognostic Factors of Acute Coronary Syndrome: Evidence from the Taiwan Acute Coronary Syndrome Full Spectrum Registry. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5534412/, diakses pada 12 Mei 2023.
  12. Acute Coronary Syndrome. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459157/, diakses pada 12 Mei 2023.

(Artikel ini telah direview oleh dr. Keyvan Fermitaliansyah, Care Pro dan Dokter Umum di Kavacare)

Penyakit Jantung pada Anak

Mengenal Penyakit Jantung Pada Anak

Sudah diketahui secara luas bahwa penyakit jantung adalah penyebab kematian utama di Indonesia. Bahkan, pada tahun 2016, penyakit jantung menyumbang hingga 35% dari seluruh kematian yang berjumlah 1.863.000. Sekalipun penyakit jantung lebih banyak terdengar pada orang dewasa, penyakit jantung sebenarnya dapat pula menyerang anak-anak dan remaja.

Apa Perbedaan Penyakit Jantung pada Anak dan Dewasa?

Penyebab penyakit jantung pada anak-anak berbeda dan lebih bervariasi daripada orang dewasa. Gagal jantung pada anak biasanya disebabkan oleh penyakit jantung bawaan dan kardiomiopati (kelainan otot jantung), sedangkan pada orang dewasa, gagal jantung biasanya disebabkan oleh penyakit jantung koroner, hipertensi, dan infark miokard (penyumbatan pada pembuluh darah jantung).

Penyebab Penyakit Jantung pada Anak

Pada beberapa kasus, ada kelainan pada dinding jantung, seperti adanya lubang di jantung, atau gangguan dengan katup jantung yang kadang terlalu sempit atau sepenuhnya tersumbat. Hal ini berarti darah biru (darah yang kehilangan oksigen) dan darah merah bercampur, atau jantung tidak memompa dengan baik. Ketika masalah ini terjadi, tubuh tidak mendapatkan oksigen dengan normal.

Biasanya, kelainan jantung berkembang ketika bayi masih tumbuh di rahim. Hal ini tidak berhubungan dengan apa yang dilakukan ibu ketika hamil dan kadang dokter tidak dapat mendiagnosa masalahnya. Terkadang masalah jantung karena masalah genetik, seperti adanya riwayat penyakit jantung dalam keluarga.

Penyakit jantung bisa jadi pula disebabkan oleh penyakit tertentu di masa kecil yang menyebabkan kerusakan pada jantung. Anak juga dapat mengalami masalah dengan jantung akibat infeksi virus, walaupun kasus ini sangat jarang terjadi.

Gangguan sirkulasi dan gangguan pemompaan darah yang terjadi pada anak mempunyai beberapa penyebab.  

Penyebab Gangguan Sirkulasi

Pada penyakit jantung dengan gangguan sirkulasi, ada kelainan-kelainan yang menyebabkan gangguan ini, yaitu:

  1. Kondisi yang berhubungan dengan meningkatkan aliran darah pulmonalis;
  2. Terdapatnya lubang dari kiri ke kanan jantung, seperti ventricular septal defects, patent ductus arteriosus, aortopulmonary window, dan atrioventricular defect.
  3. Pencampuran lesi (ketidaknormalan jaringan), seperti total anomalous pulmonary venous connection (darah yang membawa oksigen masuk ke ruang kanan jantung), truncus arteriosus (arteri besar tidak terbentuk dengan benar), single ventricle (jantung hanya memiliki satu bilik), dan lain-lain.
  4. Sirkulasi yang paralel, seperti transposisi arteri besar.
  5. Kondisi yang menyebabkan peningkatan curah jantung, atau jumlah darah yang dipompa keluar dari jantung.
  6. Anemia, fistula arteriovenosa sistemik (gangguan pada hubungan antara arteri dan vena), beri-beri, dan lainnya.
  7. Regurgitant valvular lesions (kebocoran pada katup jantung)
  8. Regurgitasi mitral (kebocoran darah kembali ke serambi) dan regurgitasi aorta (katup aorta tidak menutup rapat).

Penyebab Gangguan Pemompaan Darah

Di sisi lain, penyakit jantung juga dapat terjadi akibat gangguan pemompaan darah yang dapat terjadi karena penyebab berikut ini:

  1. Akibat bawaan: lesi obstruktif seperti left ventricular outflow tract obstruction (LVOTO), yaitu kondisi dimana terdapat gangguan peredaran darah yang keluar dari bilik kiri. Ini terjadi pada kasus stenosis aorta (katup jantung tidak terbuka penuh), koarktasio aorta, right ventricular outflow tract obstruction (gangguan peredaran darah dari bilik kanan) pada stenosis pulmonal (penyempitan katup paru-paru), anomalous origin of left coronary artery from pulmonary artery (ALCAPA), atau kondisi di mana arteri koroner kiri terbentuk secara abnormal dari arteri pulmonalis, dan penyakit jantung kongenital pasca operasi dengan gangguan ventrikular.
  2. Peradangan, seperti pada kasus miokarditis (infeksi jantung), peradangan terkait HIV, penyakit neuromuskular (kelainan saraf dan otot), dan penyakit Chagas, yaitu infeksi parasit akibat gigitan serangga (kissing bug).
  3. Kardiomiopati dilatasi (kelemahan kerja jantung akibat perubahan ukuran jantung), seperti miopati inflamasi idiopatik (peradangan otot), familial myopathy (gangguan pada jaringan otot rangka), penyakit neuromuskular, dan metabolic myopathy (kekurangan enzim yang memberikan energi untuk kontraksi otot).
  4. Gangguan irama jantung, seperti tachycardiomyopathy (gangguan irama jantung kronis) dan penyumbatan atrioventrikular (gangguan pada sistem listrik jantung).
  5. Penyebab lain, seperti left ventricular noncompaction (otot pada bilik kiri berkembang ke ruang jantung), keracunan anthracycline, dan lain-lain.

Faktor Risiko Penyakit Jantung pada Anak

Faktor risiko umumnya terbagi menjadi tiga bagian, yaitu faktor risiko yang dapat dimodifikasi, faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi, dan faktor risiko yang baru muncul (emerging risk factors).

Faktor Risiko yang Tidak Dapat Dimodifikasi

Berikut ini merupakan faktor risiko yang dapat diubah apabila Anda melakukan penanganan yang tepat.

  • Riwayat keluarga.
  • Umur.
  • Jenis kelamin.
  • Penyakit jantung biasanya lebih tinggi pada perempuan, yaitu sebesar 1,6% dibandingkan laki-laki yang mencapai angka 1,3%.
  • Obesitas.

Faktor Risiko yang Dapat Dimodifikasi

Faktor risiko penyakit jantung berikut ini tidak bisa diubah.

  • Hipertensi.
  • Diabetes melitus.
  • Dislipidemia, yaitu ketidakseimbangan kadar lemak, seperti kolesterol, LDL-C, trigliserida, dan HDL.
  • Kurang aktivitas fisik.
  • Diet tidak sehat.
  • Stres.

Faktor Risiko yang Baru Muncul (Emerging Risk Factors)

Faktor risiko ini merupakan risiko yang baru muncul atau risiko yang sudah ada, tapi dalam bentuk yang baru. Faktor risiko berikut ini dapat berubah dengan cepat di masa mendatang.

  • Inflamasi (peradangan) atau infeksi sistemik (infeksi yang mempengaruhi seluruh tubuh).
  • Sitokin, yaitu senyawa kimia yang menjadi sarana komunikasi antar sel-sel terkait dalam sistem imun. Ketika terjadi infeksi, sitokin dilepaskan dalam jumlah besar dan menyerang organ tubuh sendiri.
  • CRP atau C-Reactive Protein, yaitu protein yang dibuat di hati. Tingkat CRP yang tinggi adalah gejala adanya infeksi dalam tubuh.
  • Homosistein (salah satu jenis asam amino dalam tubuh). Homosistein yang terlalu tinggi menjadi pertanda infeksi.
  • Penyakit pada gusi dapat berhubungan dengan penyakit jantung.
  • Menopause dini. Wanita yang mengalami menopause dini cenderung mengalami serangan jantung atau stroke.[5]

Gejala Umum Penyakit Jantung pada Anak

Gejala-gejala penyakit jantung dapat muncul secara berbeda pada masing-masing anak. Di bawah ini adalah beberapa gejala umum termasuk:

  • Pembengkakan (edema) pada kaki, pergelangan kaki, tungkai kaki bagian bawah, perut bagian atas (abdomen), hati, dan pembuluh darah di leher;
  • Kesulitan bernapas, khususnya ketika beraktivitas. Kesulitan bernapas ini ditandai dengan napas yang cepat, wheezing (nada tinggi yang dihasilkan setiap menarik napas), atau batuk berlebihan;
  • Kebiruan yang muncul saat lahir atau saat anak sedang beraktivitas;
  • Sulit makan dan berat badan buruk, pada bayi;
  • Rasa mudah lelah;
  • Keringat berlebih ketika makan, bermain, atau berolahraga;
  • Rewel;
  • Anak-anak yang lebih tua juga dapat mengalami berkurangnya berat badan, pingsan, dan rasa sakit pada dada.

Jika Anda memerlukan informasi lebih lanjut terkait kondisi penyakit jantung pada anak atau mendapatkan pendampingan dokter dan perawat profesional di rumah, Anda bisa menghubungi OperasiJantung.id di nomor Whatsapp 0877-8777-8614.

Sumber:

  1. Penyakit Jantung pada Anak dan Dewasa, Begini Pencegahannya. https://fk.ui.ac.id/infosehat/penyakit-jantung-pada-anak-dan-dewasa-begini-pencegahannya/ diakses pada tanggal 20 Januari 2023
  2. Risk Factors for Heart Failure and Its Costs Among Children with Complex Congenital Heart Disease in a Medicaid Cohort. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5105230/ diakses pada tanggal 20 Januari 2023
  3. Emerging Risk Factors. https://www.healtheuniversity.ca/EN/CardiacCollege/Disease/Risk_Factors/Pages/emerging-risk-factors.aspx diakses pada tanggal 20 Januari 2023 
  4. Heart Problems in Children. https://www.rch.org.au/kidsinfo/fact_sheets/Heart_problems_in_children/ diakses pada tanggal 20 Januari 2023
  5. Widiastuti, Ida Ayu Eka, dkk. 2021. Deteksi Dini Faktor Risiko Penyakit Kardiovaskuler pada Pegawai Rektorat Universitas Mataram. Universitas Mataram: Mataram. Diakses pada tanggal 20 Januari 2023
Penyakit Jantung Bawaan

Penyakit Jantung Bawaan

Tentang Penyakit Jantung Bawaan

Penyakit jantung bawaan (PJB), atau biasa disebut juga dengan penyakit jantung kongenital, merupakan kondisi di mana terdapat satu atau lebih masalah struktur jantung yang dibawa seseorang sejak lahir. Kebanyakan orang dengan penyakit ini membutuhkan perawatan medis permanen selama masa hidupnya.

Jenis-Jenis

Ada banyak sekali macam penyakit ini. Namun, jenis-jenis utama yang sering terjadi, adalah:

  • Masalah pada ‘dinding’ jantung, seperti atrial septal defect, complete and partial atrioventricular septal defect, large ventricular septal defect, pulmonary atresia with intact ventricular septum, pulmonary atresia with ventricular septal defect. 
  • Cacat katup jantung, misalnya aortic stenosis, double inlet ventricle, pulmonary stenosis, tricuspid atresia. 
  • Cacat pada pembuluh darah besar, contohnya coarctation of aorta, common arterial trunk, d-transposition of the great arteries.

Penyebab dan Faktor Risiko

Penyebab terjadinya penyakit ini tidak diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa hal yang menjadi faktor yang meningkatkan risiko bayi terkena penyakit jantung bawaan, antara lain:

  • Kondisi genetik. Bayi dengan sindrom Down memiliki kemungkinan mengalami cacat pada jantung ketika lahir, atau memiliki keluarga dengan riwayat masalah jantung.
  • Ibu bayi mengalami infeksi tertentu ketika hamil, misalnya rubella (campak Jerman).
  • Ibu bayi sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu selama hamil, seperti statin atau beberapa obat jerawat (isotretinoin dan obat yang mengandung valproate).
  • Ibu bayi merokok atau mengonsumsi alkohol pada saat hamil.
  • Ibu bayi sedang menderita diabetes.

Pencegahan

Ada beberapa langkah yang bisa diambil ibu hamil untuk mencegah terjadinya cacat jantung pada bayi, seperti:

  • Melakukan pemeriksaan dan perawatan rutin sebelum kehamilan.
  • Mengonsumsi multivitamin dengan kandungan folic acid.
  • Tidak merokok dan mengonsumsi alkohol.
  • Vaksinasi rubella.
  • Mengontrol kadar gula dalam darah.
  • Berkonsultasi dengan dokter bila memiliki kondisi kesehatan kronis.
  • Hindari senyawa berbahaya seperti yang terdapat produk berbau menyengat, misalnya larutan pembersih, bahan pengencer cat, atau pembersih kutek kuku.
  • Konsultasikan dengan dokter obat apa pun yang sedang dan akan dikonsumsi, termasuk obat tanpa resep.

Tanda-Tanda Penyakit Jantung Bawaan

Orang dewasa yang memiliki PJB, mungkin tidak menyadari dan merasakan adanya gejala apa pun. Bila ada, gejala yang muncul, seperti:

  • Sesak napas.
  • Bermasalah dalam berolahraga dan beraktivitas.

Sedangkan tanda-tanda PJB yang tampak pada bayi dan anak-anak, antara lain:

  • Kulit, kuku, dan bibir berwarna kebiruan (sianosis, kondisi kekurangan oksigen dalam darah).
  • Bernapas dengan cepat dan nafsu makan yang buruk.
  • Pertambahan berat badan yang buruk.
  • Pembengkakan pada kaki, perut, atau area sekitar mata.
  • Infeksi paru-paru.
  • Tidak dapat berolahraga dan mudah lelah saat beraktivitas.

Diagnosis Penyakit Jantung Bawaan

Sebelum Kelahiran

Dokter mungkin dapat menemukan beberapa masalah pada janin selama kehamilan, dengan cara:

  • Ekokardiogram janin, yaitu pengambilan gambar bergerak jantung dengan menggunakan ultrasonografi.
  • Pemeriksaan gen, dengan cara mengambil sedikit sampel darah ibu sebelum dan selama kehamilan.

Pada Anak-anak dan Dewasa

Bila terdapat gejala yang ditemukan pada anak-anak atau orang dewasa, dokter akan mendengarkan detak jantung dengan stetoskop untuk memeriksa apakah ada suara yang tidak biasa atau murmur jantung. Selanjutnya dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan, dengan menggunakan:

  • Oximeter, untuk mengetahui kadar oksigen dalam darah pada bayi yang baru lahir menggunakan sensor jari.
  • Ekokardiogram, yaitu penggunaan ultrasonografi untuk menangkap gambar jantung.
  • Elektrokardiogram (EKG/ECG), yaitu pemeriksaan aktivitas elektrik jantung.
  • Pemeriksaan sinar-X pada dada, untuk menemukan anomali pada dan tanda kegagalan jantung.
  • MRI dan CT scan, tes pencitraan untuk melihat keadaan jantung lebih detail.
  • Kateterisasi jantung, untuk melihat kondisi di dalam jantung setelah ditemukan adanya cacat pada jantung anak.

Pengobatan Penyakit Jantung Bawaan

Beberapa langkah penanganan untuk penderita PJB, antara lain:

  • Pemberian obat-obatan, misalnya angiotensin-2 receptor blocker (ARBs) dan ACE inhibitor, beta blocker, diuretik.
  • Kateterisasi jantung, yaitu penggunaan pipa kecil yang dimasukkan melalui pembuluh darah menuju jantung untuk memperbaiki cacat sederhana, seperti lubang kecil pada dinding jantung.
  • Pembedahan jantung, yang mungkin diperlukan untuk memperbaiki cacat pada jantung dan pembuluh darah, memperbaiki atau mengganti katup jantung, memasang alat untuk membantu memompa darah, hingga transplantasi jantung.

Pertanyaan Seputar Penyakit Jantung Bawaan

Seberapa Seriuskah Penyakit Jantung Bawaan?

Beberapa tipe PJB bisa bersifat ringan. Namun, PJB yang kompleks dapat menyebabkan komplikasi yang membahayakan nyawa. Meskipun begitu, diagnosis dan penanganan dini dapat membantu pasien untuk bertahan hidup lebih lama. 

Beberapa kecacatan jantung tidak memerlukan penanganan apa pun. Pada beberapa orang lain, penanganan bisa berupa beberapa kali operasi atau prosedur. Di kasus lain, mungkin hanya perlu satu kali proses pembedahan. Beberapa orang ada yang perlu terus mengonsumsi obat sepanjang hidupnya. Selain itu, mereka juga harus melakukan pemeriksaan rutin ke kardiolog.

Kapan Saya Harus Menemui Dokter?

Bila Anda menemukan gejala yang dirasa mengkhawatirkan, seperti nyeri dada atau sesak napas, segera hubungi dokter untuk mendapatkan bantuan. Bila Anda pernah didiagnosis dan ditangani sebagai penderita PJB sebelumnya, buat janji dengan dokter untuk segera berkonsultasi.

Apabila Anda perlu berkonsultasi tentang penanganan atau perawatan penyakit jantung bawaan di rumah, Anda dapat menghubungi OperasiJantung.id di nomor Whatsapp 0877-8777-8614.

Sumber:

  1. Congenital Heart Disease: Symptoms, Causes, Diagnosis, Treatment. https://www.webmd.com/heart-disease/guide/congenital-heart-disease. Diakses pada 18 September 2022.
  2. Congenital Heart Defects | MedlinePlus. https://medlineplus.gov/congenitalheartdefects.html. Diakses pada 18 September 2022.
  3. Congenital heart disease in adults – Symptoms and causes – Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/adult-congenital-heart-disease/symptoms-causes/syc-20355456. Diakses pada 18 September 2022.
  4. Congenital heart disease – NHS. https://www.nhs.uk/conditions/congenital-heart-disease/. Diakses pada 18 September 2022.
  5. Congenital heart defects in children – Symptoms and causes – Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/congenital-heart-defects-children/symptoms-causes/syc-20350074. Diakses pada 18 September 2022.
  6. Understanding your congenital condition | BHF. https://www.bhf.org.uk/informationsupport/conditions/understanding-your-congenital-heart-condition. Diakses pada 18 September 2022.

(Artikel ini telah direview oleh dr. Eddy Wiria, PhD., Co-Founder & CEO Kavacare)

atresia pulmonal

Atresia Pulmonal

Tentang Atresia Pulmonal

Atresia pulmonal adalah kondisi cacat jantung sejak lahir pada bayi, di mana katup jantung yang mengalirkan darah dari jantung menuju paru-paru tidak terbentuk dengan benar. Katup yang normal bekerja dengan cara membuka dan menutup secara bergantian. Namun, pada kondisi ini, katup yang terbentuk berupa jaringan padat yang sepenuhnya tertutup. Akibatnya, darah tidak dapat mengalir menuju paru-paru untuk mendapatkan oksigen sehingga darah yang mengalir ke seluruh tubuh pun tidak memiliki kadar oksigen yang cukup.

Jenis-Jenis

Berdasarkan ada dan tidaknya lubang pada dinding yang memisahkan dua bilik jantung bagian bawah (ventrikel), atresia pulmonal dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

  • Atresia pulmonal dengan ventricular septal defect (VSD), yaitu adanya lubang pada dinding bilik jantung menyebabkan darah kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen.
  • Atresia pulmonal dengan intact ventricular septum (IVS), merupakan kondisi atresia pulmonal dengan dinding bilik jantung yang utuh.
  • Atresia pulmonal kompleks dengan malformasi jantung.

Penyebab dan Faktor Risiko

Penyebab pasti terjadinya atresia pulmonal tidak diketahui. Beberapa bayi mengalami kondisi ini karena adanya perubahan gen dan kromosom. Selain itu, ada beberapa hal yang meningkatkan risiko bayi mengalami cacat jantung bawaan, seperti:

  • Orang tua memiliki cacat jantung bawaan.
  • Ibu bayi mengalami kelebihan berat badan/obesitas saat hamil.
  • Ibu bayi merokok sebelum dan selama masa kehamilan.
  • Ibu bayi menderita diabetes yang tidak ditangani dengan baik.
  • Penggunaan beberapa jenis obat saat hamil, misalnya obat jerawat tertentu dan obat untuk masalah tekanan darah.

Pencegahan

Hal-hal yang bisa dilakukan sebelum dan selama masa kehamilan untuk mencegah terjadinya cacat jantung bawaan ini, antara lain:

  • Mengontrol kondisi kesehatan kronis, konsultasikan dengan dokter obat apa saja yang bisa dikonsumsi saat hamil
  • Berhenti merokok
  • Menjaga berat badan yang sehat dan ideal
  • Mendapatkan vaksin rubella. 

Gejala Atresia Pulmonal

Gejala atresia pulmonal yang biasanya terlihat dalam beberapa jam atau hari pertama kehidupan bayi setelah lahir, di antaranya:

  • Bernapas dengan cepat (shortness of breath)
  • Warna kebiruan pada kulit, terutama bibir, jari tangan dan kaki (cyanosis)
  • Masalah pernapasan
  • Kelelahan
  • Mudah merasa kesal/menangis
  • Sulit makan
  • Murmur jantung pada pemeriksaan fisik oleh dokter.

Diagnosis Atresia Pulmonal

Atresia pulmonal pada bayi biasanya ditemukan sejak masih dalam kandungan atau ketika bayi baru saja lahir. Selanjutnya, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan yang dapat digunakan untuk mendiagnosis kondisi ini, yaitu:

  • Ultrasonografi, yang dilakukan pada masa kehamilan untuk mencari kemungkinan adanya atresia pulmonal pada janin.
  • Ekokardiogram janin, untuk mengetahui kinerja jantung bayi atau janin.
  • Pulse Oksimeter, yaitu penggunaan sensor pada kaki atau tangan bayi untuk mengetahui kandungan oksigen dalam darah.
  • Sinar-X pada dada bayi yang digunakan untuk melihat bentuk jantung dan paru-paru.
  • Kateterisasi jantung, yaitu prosedur memasukkan tabung kecil melalui pembuluh darah menuju jantung untuk melihat struktur jantung dan katupnya lebih detail. 

Penanganan Atresia Pulmonal

Biasanya, bayi dengan atresia pulmonal membutuhkan prosedur bedah untuk memperbaiki aliran darah menuju paru-parunya. Penanganan yang umumnya dilakukan untuk kondisi ini, yaitu:

  • Pemberian obat, yang disebut alprostadil, yang disuntikkan melalui selang infus untuk mencegah menutupnya duktus arteriosus (pembuluh darah penghubung aorta dan arteri pulmonal) beberapa jam setelah kelahiran.
  • Balloon atrial septostomy, yaitu penggunaan balon yang dimasukkan dengan bantuan kateter jantung untuk memperbesar lubang alami pada dinding antara bilik jantung yang biasanya cepat menutup setelah bayi lahir.
  • Pemasangan shunt, dengan membuat jalan pintas dari aorta menuju arteri pulmonal.
  • Prosedur fontan. Merupakan salah satu teknik yang direkomendasikan untuk penanganan kasus atresia pulmonal.
  • Transplantasi jantung.

Pertanyaan Umum Seputar Atresia Pulmonal

Seberapa Seriuskah Atresia Pulmonal?

Atresia pulmonal dapat berakibat fatal karena menyebabkan rendahnya kadar oksigen dalam darah, bila tidak diberikan penanganan apa pun. Itulah sebabnya penting melakukan pemeriksaan rutin pada masa kehamilan untuk mendeteksi adanya kelainan pada janin dan penanganan yang sesuai dapat segera diberikan setelah bayi lahir.

Kapan Saya Harus Menemui Dokter?

Seseorang dengan penyakit jantung bawaan, termasuk atresia pulmonal ini, harus tetap berada di bawah perawatan ahli jantung seumur hidup. Anda atau anak Anda setidaknya harus membuat janji bertemu dokter setiap enam bulan sekali. Segera temui dokter bila terdapat komplikasi jangka panjang, seperti:

  • Ritme jantung tidak teratur (aritmia)
  • Gagal jantung
  • Penyempitan pembuluh darah arteri pulmonal.

Apabila Anda perlu berkonsultasi tentang gejala, perawatan, atau pengobatan atresia pulmonal di dalam maupun luar negeri, Anda dapat menghubungi OperasiJantung.id di nomor Whatsapp 0877-8777-8614.

Sumber:

  1. Congenital Heart Defects – Facts about Pulmonary Atresia | CDC. https://www.cdc.gov/ncbddd/heartdefects/pulmonaryatresia.html. Diakses 29 Oktober 2022.
  2. Pulmonary atresia – Symptoms and causes – Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pulmonary-atresia/symptoms-causes/syc-20350727. Diakses 29 Oktober 2022.
  3. Pulmonary Atresia: Symptoms, Causes and Treatment.  https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/14779-pulmonary-atresia. Diakses 29 Oktober 2022.

(Artikel ini telah direview oleh dr. Albert Novianto, Care Pro dan Dokter Umum di Kavacare)

Tetralogi Fallot

Tetralogi Fallot (ToF)

Tentang Tetralogi Fallot

Tetralogi Fallot, atau tetralogy of Fallot (ToF) adalah kondisi langka yang terdiri atas kombinasi dari empat kecacatan jantung yang dibawa sejak lahir (bawaan) yang menyebabkan rendahnya kadar oksigen dalam darah. Kekurangan pasokan oksigen dalam darah secara kronis (dalam waktu yang lama) dapat mengakibatkan terjadinya sianosis (perubahan warna biru keunguan pada kulit).

Kelainan Jantung yang Terdapat pada ToF

Empat jenis kelainan jantung bawaan yang termasuk ke dalam tetralogi Fallot, antara lain:

  • Ventricular septal defect (VSD), di mana terdapat lubang pada dinding di antara dua bilik bawah (ventrikel) jantung
  • Pulmonary valve stenosis, yaitu penyempitan katup paru-paru
  • Posisi anomali aorta (Overriding aorta), di mana pembuluh darah arteri utama bergeser, yang seharusnya keluar dari jantung melalui ventrikel kiri, pada kondisi ini keluar dari kedua ventrikel di atas VSD
  • Right ventricular hypertrophy, yaitu penebalan dinding ventrikel kiri.

Penyebab dan Faktor Risiko

Kondisi ini terjadi selama perkembangan janin sebelum kelahiran, oleh karenanya hal ini disebut dengan penyakit jantung bawaan. Penyebab terjadinya tetralogi Fallot tidak diketahui, tetapi ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko bayi mengalami kondisi ini, antara lain:

  • Ibu terpapar penyakit viral selama kehamilan, misalnya rubella
  • Ibu mengonsumsi alkohol selama kehamilan
  • Ibu merokok selama kehamilan
  • Ibu mengalami gizi buruk selama kehamilan
  • Ibu berusia di atas 40 tahun
  • Ibu memiliki kondisi fenilketonuria (penumpukan asam amino)
  • Ibu memiliki penyakit diabetes
  • Ibu mengonsumsi beberapa obat untuk menangani jerawat atau hipertensi
  • Orang tua memiliki kondisi tetralogi Fallot
  • Bayi mengalami sindrom Down atau sindrom DiGeorge.

Pencegahan

Meskipun penyebabnya belum diketahui, risiko bayi mengalami tetralogi Fallot mungkin bisa dikurangi dengan cara seperti:

  • Tidak merokok dan menghindari paparan asap rokok ketika hamil
  • Tidak mengonsumsi alkohol ketika hamil
  • Memastikan vaksin rubella masih aktif ketika hamil
  • Bila memiliki kondisi fenilketonuria, kurangi konsumsi protein
  • Hindari beberapa obat hipertensi dan obat jerawat
  • Mengontrol penyakit diabetes bila ada.

Gejala Tetralogi Fallot

Gejala kondisi ini bervariasi, bergantung pada seberapa banyak aliran darah yang tersumbat. Beberapa gejala tetralogi Fallot, antara lain:

  • Warna kebiruan pada kulit akibat rendahnya kadar oksigen dalam darah (sianosis)
  • Sesak napas dan bernapas dengan cepat, terutama ketika makan atau berolahraga
  • Pertumbuhan berat badan yang buruk
  • Mudah kelelahan saat bermain atau berolahraga
  • Mudah merasa kesal
  • Menangis berkepanjangan
  • Murmur jantung
  • Pingsan
  • Bentuk dasar kuku yang anomali dan bulat di jari tangan dan kaki
  • Gagal tumbuh kembang.

Bayi yang belum mendapatkan penanganan untuk kondisi tetralogi Fallot mereka, bisa mengalami spell sianosis. Spell sianosis adalah keadaan di mana kulit bayi tiba-tiba menjadi sangat biru ketika sedang makan, menangis, buang air besar, atau merasa kesal. Hal ini disebabkan oleh penurunan kadar oksigen dalam darah secara mendadak dan sangat cepat. Spell sianosis biasanya terjadi pada bayi berusia 2-4 bulan.

Diagnosis Tetralogi Fallot

Dokter biasanya mendiagnosis tetralogi Fallot pada bayi sejak masih dalam kandungan atau ketika bayi baru saja lahir. Kondisi ini seringnya ditemukan pada beberapa minggu atau bulan pertama kehidupan bayi. Beberapa pemeriksaan yang dapat digunakan untuk mendiagnosis tetralogi Fallot, antara lain:

  • Ultrasonografi, yang dilakukan pada masa kehamilan untuk mencari kemungkinan adanya tetralogi Fallot pada janin
  • Pemeriksaan MRI. MRI mempunyai fungsi baku emas untuk penilaian fungsi dan pengukuran bilik jantung kanan
  • Ekokardiogram janin, untuk mengetahui kinerja jantung bayi atau janin
  • Oksimeter, yaitu penggunaan sensor pada kaki atau tangan bayi untuk mengetahui kadar oksigen dalam darah
  • Pemeriksaan gas darah arteri, untuk mengukur jumlah kadar tekanan oksigen dan kadar laktat dalam darah
  • Kultur darah, untuk mengetahui adanya gejala penyakit endokarditis.

Pengobatan Tetralogi Fallot

Setiap bayi yang mengalami kondisi ini memerlukan pembedahan sebagai penanganan satu-satunya. Beberapa anak mungkin akan diberi obat-obatan selagi menunggu giliran bedah, untuk mengontrol aliran darah dari jantung ke paru-paru.

Pilihan prosedur bedah untuk menangani Tetralogi Fallot, yaitu:

  • Intracardiac repair, yaitu prosedur untuk menambal VSD dan memperbaiki atau mengganti katup paru-paru
  • Temporary shunt surgery, yaitu prosedur sementara yang dilakukan selagi menunggu giliran intracardiac surgery.

Setelah menjalani prosedur bedah, akan ada kemungkinan terjadi sumbatan atau kebocoran pada katup pulmonal yang mengakibatkan penurunan fungsi jantung, gangguan ritme jantung, hingga endokarditis. Bila hal tersebut terjadi, perhatikan hal-hal berikut ini:

  • Membatasi aktivitas fisik anak
  • Memberikan antibiotik sebelum melakukan perawatan gigi untuk mencegah terjadinya endokarditis
  • Melakukan pemeriksaan rutin dalam jangka waktu yang panjang.

Pertanyaan Umum Seputar Tetralogi Fallot

Seberapa Seriuskah Tetralogi Fallot?

Tetralogi Fallot dapat menimbulkan berbagai komplikasi, salah satunya adalah infeksi pada lapisan dalam pada jantung atau katup jantung yang disebabkan oleh infeksi bakteri (endokarditis infektif). Tetralogi Fallot yang tidak mendapatkan penanganan sama sekali dapat menyebabkan kematian atau kecacatan di awal masa dewasa.

Kapan Saya Harus Menemui Dokter?

Segera hubungi dokter bila bayi Anda mengalami gejala seperti:

  • Rasa kesal atau terganggu yang tidak biasa
  • Sesak napas
  • Lemas
  • Perubahan warna kulit menjadi kebiruan
  • Pingsan atau kejang.

Apabila Anda perlu berkonsultasi tentang penanganan atau perawatan tetralogi Fallot, Anda dapat menghubungi OperasiJantung.id di nomor Whatsapp 0877-8777-8614.

Sumber

  1. Tetralogy of Fallot – Symptoms and causes – Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/tetralogy-of-fallot/symptoms-causes/syc-20353477. Diakses pada 22 Oktober 2022.
  2. Tetralogy of Fallot: Symptoms, Treatment and Outlook. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22343-tetralogy-of-fallot. Diakses pada 22 Oktober 2022.
  3. Tetralogy of Fallot. https://www.webmd.com/heart-disease/tetralogy-fallot. Diakses pada 22 Oktober 2022.

(Artikel ini telah direview oleh dr. Albert Novianto, Care Pro dan Dokter Umum di Kavacare)

Kardiomiopati

Kardiomiopati

Tentang Kardiomiopati

Kardiomiopati adalah penyakit yang mempengaruhi kinerja otot jantung (miokardium). Jantung yang terkena penyakit ini tidak bisa dengan efektif memompa darah ke bagian tubuh lainnya. Hasilnya, penderita kardiomiopati mengalami kelelahan, kesulitan bernapas, atau mengalami gangguan irama jantung, misalnya ritme jantung yang terlalu kencang (palpitasi jantung) atau tidak beraturan.

Apabila dibiarkan, jantung yang melemah akibat kondisi ini dapat mengalami gagal jantung. Beberapa orang perlu melakukan transplantasi jantung untuk menanganinya.

Jenis-Jenis

Berikut adalah jenis kardiomiopati yang umum diderita seseorang:

  • Kardiomiopati dilatasi: ruang pompa jantung membesar dan menipis.
  • Kardiomiopati hipertrofik: otot jantung menebal.
  • Kardiomiopati restriktif: otot jantung luka, kaku, atau keduanya.

Selain itu, ada juga jenis kardiomiopati yang jarang diderita seperti:

  • Arrhythmogenic Right Ventricular Dysplasia (ARVD): penyakit otot jantung yang menyebabkan ritme jantung tidak teratur.
  • Transthyretin Amyloid Cardiomyopathy (ATTR-CM): kenaikan kadar protein abnormal (ATTR amyloidosis) di bilik kiri jantung.

Penyebab dan Faktor Risiko

Penyebab utama kondisi ini adalah infeksi viral pada jantung. Penyakit lain atau pengobatan tertentu bisa juga menyebabkan kondisi ini, misalnya serangan jantung, coronary artery disease (CAD), atau kemoterapi untuk kanker. Namun, seringkali penyebabnya tidak dapat dideteksi oleh tenaga medis (idiopatik).

Beberapa faktor risiko kardiomiopati adalah:

  • Penyakit autoimun, contohnya penyakit jaringan ikat
  • Kondisi yang merusak jantung, misalnya penyakit kolesterol tinggi, hemokromatosis, atau sarkoidosis
  • Penyakit endokrin, seperti diabetes atau penyakit tiroid
  • Riwayat keluarga yang memiliki gagal jantung, kardiomiopati, atau henti jantung mendadak
  • Pernah mengalami serangan jantung
  • Kehamilan.

Pencegahan

Apabila kondisi ini didapatkan dari penyakit keturunan, tidak ada cara untuk mencegahnya. Namun, Anda dapat mengurangi risiko kardiomiopati dengan beberapa cara berikut:

  • Mengontrol tekanan darah
  • Memastikan kolesterol Anda ada dalam kadar sehat
  • Menangani kondisi seperti sleep apnea atau diabetes
  • Melakukan check up rutin dengan tenaga kesehatan
  • Mengonsumsi obat yang telah diresepkan.

Gejala Kardiomiopati

Seseorang bisa tidak menunjukkan gejala sama sekali. Namun, seiring bertambah parahnya kondisi ini, Anda akan mengalami gejala sebagai berikut:

  • Kelelahan
  • Palpitasi jantung (ritme jantung kencang)
  • Napas pendek (dispnea)
  • Pembengkakan (edema) pada paha, betis, atau pergelangan kaki
  • Sinkop (pingsan).

Diagnosis Kardiomiopati

Apabila merasakan gejala di atas, Anda bisa memeriksakan diri ke dokter dan Anda akan diarahkan pada kardiologis (spesialis jantung). Berikut adalah pemeriksaan yang mungkin dilakukan:

  • Pemantauan ambulatori: alat untuk mencatat ritme jantung.
  • CT scan jantung: penggunaan X-ray untuk merekam video pembuluh darah dan jantung.
  • MRI jantung: penggunaan gelombang radio magnetik untuk mengambil gambar jantung.
  • Ekokardiogram: penggunaan gelombang suara untuk mengambil gambar laju jantung dan detak jantung.
  • EKG: merekam aktivitas elektrik jantung.
  • Tes treadmill: meningkatkan detak jantung dalam lingkungan terkontrol untuk melihat respons jantung.
  • Kateterisasi jantung: penggunaan kateter untuk mengukur laju darah dan tekanan darah pada jantung.
  • Biopsi miokardial: mengambil sampel jaringan otot jantung untuk melihat perubahan sel.

Pengobatan Kardiomiopati

Berikut adalah beberapa cara untuk mengobati penyakit ini:

  • Obat-obatan: obat jantung yang dapat meningkatkan laju darah, mengontrol gejala atau mengobati kondisi jantung. Misalnya obat pengencer darah, beta blockers, atau obat untuk menurunkan kadar kolesterol.
  • Alat untuk menangani aritmia: alat pacu jantung atau Implantable Cardioverter Defibrillator (ICD).
  • Alat untuk meningkatkan laju darah: Cardiac resynchronization therapy (CRT) atau left ventricular assist device (LVAD).
  • Operasi: apabila penyakit sudah terlalu parah, akan dilakukan operasi seperti bedah jantung atau transplantasi jantung.

Pertanyaan Umum Seputar Kardiomiopati

Bagaimana Gaya Hidup yang Disarankan untuk Penderita Kardiomiopati?

Pasien direkomendasikan untuk memiliki gaya hidup sehat, yaitu menjaga berat badan yang ideal, mengonsumsi makanan sehat jantung (misalnya mengurangi sodium), berolahraga dengan rutin, meminimalisir konsumsi alkohol, menangani stres, dan berhenti merokok.

Apakah Kardiomiopati Bisa Sembuh? 

Saat ini, penyakit ini belum bisa disembuhkan. Namun, Anda dapat mengontrol kondisinya atau memperlambat perkembangannya, misalnya dengan melakukan gaya hidup sehat dan berkonsultasi ke dokter untuk penanganan medis.

Apabila Anda perlu berkonsultasi tentang gejala atau perawatan kardiomiopati, Anda dapat menghubungi OperasiJantung.id di nomor Whatsapp 0877-8777-8614.

Sumber:

  1. Cardiomyopathy. Diakses 2 September 2022, dari https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/16841-cardiomyopathy
  2. Cardiomyopathy. Diakses 2 September 2022, dari https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/cardiomyopathy

(Artikel ini telah direview oleh dr. Eddy Wiria, PhD., Co-Founder & CEO Kavacare)

× Hubungi Via WhatsApp