Operasi Jantung

Serangan Jantung

Penyakit Jantung di Usia Muda

Terkena Penyakit Jantung di Usia Muda, Mungkinkah?

Penyakit jantung seringkali dikaitkan dengan usia tua. Tetapi sejatinya baik tua maupun muda sama-sama bisa mengidapnya. Bahkan, penyakit ini lebih sering dialami kalangan orang dewasa yang lebih muda. Salah satu alasannya karena kondisi yang menyebabkan penyakit jantung itu sendiri sudah muncul di usia yang dianggap terlalu dini untuk menderita penyakit jantung.

Penyebab Penyakit Jantung di Usia Muda

Banyak kondisi dan perilaku yang membuat seseorang berisiko terkena penyakit jantung di usia muda. Beberapa diantaranya meliputi:

Tekanan Darah Tinggi

Tekanan darah tinggi, juga dikenal sebagai hipertensi adalah kondisi yang dapat merusak arteri dengan membuatnya kurang elastis. Ini menurunkan aliran darah dan oksigen ke jantung dan menyebabkan penyakit jantung.

Mungkin penderita hipertensi kebanyakan adalah orang dewasa. Namun orang yang lebih muda bahkan anak-anak juga bisa mengalaminya, sebagian besar karena faktor keturunan. Sehingga anak-anak yang lahir dari keluarga dengan riwayat tekanan darah tinggi perlu mendapatkan perhatian khusus untuk mengontrol tekanan darahnya. 

Kolesterol Tinggi

Dalam beberapa kasus, kolesterol tinggi juga diturunkan dalam keluarga. Ini disebut hiperkolesterolemia familial. Sekitar 1% hingga 2% anak-anak mengalami kondisi ini. Sementara pemicu kolesterol tinggi pada usia yang remaja dan lebih dewasa termasuk obesitas, tekanan darah tinggi, dan merokok.

Kadar kolesterol yang tinggi dapat mengembangkan timbunan lemak di pembuluh darah. Pada akhirnya, endapan ini semakin menumpuk sehingga mempersulit aliran darah yang cukup melalui arteri dan menyebabkan penyakit jantung koroner.

Diabetes

Memiliki diabetes atau kadar gula tinggi berarti seseorang lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit jantung. Ini karena tubuh tidak dapat menggunakan semua gula dengan baik yang membuat lebih banyak gula menempel pada sel darah merah dan menumpuk di darah. Penumpukan ini dapat memblokir dan merusak pembuluh yang membawa darah ke dan dari jantung dan membuat jantung kekurangan oksigen dan nutrisi.

Merokok

Merokok juga menjadi penyebab umum berkembangnya penyakit jantung. Itu karena nikotin yang terkandung dalam rokok dapat mempengaruhi pembuluh darah dengan membuatnya lebih sempit. Demikian ini membuat darah semakin sulit mengalir melalui pembuluh tersebut.

Obesitas

Obesitas merupakan faktor risiko utama penyakit jantung karena ini dapat membawa beban ekstra memberi tekanan pada jantung. Kondisi obesitas juga berkaitan dengan risiko lain seperti diabetes. 

Obesitas pada usia anak-anak lebih cenderung akan dibawa sampai usia dewasa. Oleh karena itu mencegah atau mengobati obesitas pada masa kanak-kanak dapat mengurangi risiko obesitas di usia yang lebih dewasa. Pada gilirannya, ini dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung di usia muda, diabetes, dan penyakit terkait obesitas lainnya. 

Jenis Penyakit Jantung yang Umum Terjadi di Usia Muda

Macam penyakit jantung cukup beragam, namun beberapa penyakit jantung berikut ini umum terjadi di usia muda:

Stenosis Aorta

Stenosis Aorta merupakan salah satu kondisi gangguan jantung di mana katup aorta tidak dapat terbuka sepenuhnya dan aorta yang menyempit. Kondisi ini membuat aliran darah dari jantung ke aorta dan seluruh tubuh menjadi terhalang dan berkurang. Banyak orang di usia muda dengan kondisi stenosis aorta yang parah akan membutuhkan operasi perbaikan atau penggantian katup aorta. 

Aritmia

Aritmia adalah kelainan irama jantung yang artinya detak jantung berdetak secara tidak normal, bisa lebih lambat atau lebih cepat. Hal ini terjadi karena sinyal listrik yang mengkoordinasikan detak jantung tidak bekerja dengan baik.

Gejala umum yang timbul sebab kelainan aritmia meliputi:

  • Rasa berdebar di dada
  • Detak jantung yang lebih cepat (takikardia) atau sebaliknya detak jantung melambat (bradikardia)
  • Rasa nyeri pada dada
  • Sesak napas

Atrial Septal Defect

Atrial Septal Defect (ASD) atau defek septum atrium adalah penyakit jantung bawaan dimana ini menyebabkan lubang di bagian atrium. Lubang ini membuat peningkatan jumlah aliran darah yang mengalir melalui paru-paru.

Meskipun ASD bisa dibawa saat lahir, akan tetapi kondisi ini mungkin baru bisa terdiagnosis saat usia dewasa. Beberapa ASD yang kecil dapat menutup dengan sendirinya. Sementara pada kondisi yang parah atau kelainan lubang terlalu besar maka diperlukan tindakan bedah untuk mengoreksi kelainan.

Koarktasio Aorta

Koarktasio aorta juga merupakan salah satu penyakit jantung bawaan, namun ini dapat terjadi akibat kelainan jantung lainnya. Penyakit koartasio aorta terjadi ketika arteri besar yang mengambil darah kaya oksigen dari hati ke anggota tubuh lain mengalami penyempitan. Kondisi ini dapat memaksa jantung untuk memompa lebih keras untuk memindahkan darah melalui aorta.

Gagal Jantung

Gagal jantung adalah kondisi dimana jantung gagal memompa darah ke seluruh tubuh dengan baik. Biasanya ini terjadi akibat komplikasi dari berbagai macam kondisi. Meskipun gagal jantung paling sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua, namun siapapun dari semua kalangan usia juga dapat mengalaminya.

Serangan Jantung

Penyakit jantung yang umum di usia muda termasuk juga serangan jantung. Sebelumnya, serangan jantung menjadi masalah utama yang dihadapi oleh orang dewasa yang lebih tua. Dengan kata lain, sangat jarang orang yang berusia di bawah 40 tahun mengalami serangan jantung. 

Namun, sekarang mengalami serangan jantung di usia 20-an atau awal 30-an cukup umum terjadi. Bahkan antara tahun 2000-2016, angka kasus serangan jantung pada kelompok usia muda ini meningkat 2% setiap tahunnya.

Gejala Umum Masalah Jantung

Tanda-tanda penyakit jantung berbeda-beda dipengaruhi oleh banyak faktor, meliputi jenis kelainan jantung yang mungkin terjadi, usia seseorang, tingkat keparahan, dsb. Tetapi, dibawah ini adalah tanda atau gejala secara umum yang dapat dirasakan apabila seseorang mengalami masalah pada jantung.

Bayi

  • Kesulitan menambah berat badan
  • Warna kebiruan pada bibir, lidah atau di bagian bawah kuku
  • Napas cepat, atau kesulitan bernapas, bahkan saat istirahat
  • Mudah lelah saat makan
  • Berkeringat saat menyusu, yang tidak diketahui pemicunya

Anak-anak & Remaja

  • Pingsan saat beraktivitas
  • Sesak nafas saat bermain atau beraktivitas
  • Detak jantung yang terasa tidak normal atau berdebar-debar bagi seorang anak
  • Sakit dada

Orang Dewasa

  • Nyeri dada
  • Sesak dada, seperti merasakan dada tertekan
  • Ketidaknyamanan dada (angina)
  • Sesak napas
  • Pingsan, atau hampir pingsan
  • Nyeri di bagian leher, rahang, tenggorokan, dan perut bagian atas atau punggung
  • Nyeri, mati rasa, lemas atau dingin di kaki/ lengan apabila pembuluh darah di area tubuh tersebut menyempit

Pengobatan & Penanganan

Pengobatan dan penangan penyakit jantung di usia muda umumnya tidak berbeda dengan penanganan pada pasien yang lebih tua. Perawatan untuk penyakit jantung biasanya bertujuan untuk mengontrol gejala selama mungkin dan memperlambat perkembangan kondisi tersebut. Beberapa opsi perawatan yang umum meliputi:

  • Terapi obat
  • Penerapan gaya hidup sehat
  • Pemantauan kesehatan rutin
  • Operasi tanam alat pacu jantung, jika berkaitan dengan gangguan irama jantung
  • Operasi lain, seperti operasi bypass atau transplantasi jantung, dsb.

Pertanyaan Seputar Penyakit Jantung di Usia Muda

Bisakah Penyakit Jantung di Usia Muda Dicegah? 

Banyak jenis penyakit jantung yang dapat dicegah karena sejatinya Anda dapat mengelola faktor yang dapat memperburuk kondisi jantung Anda, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol, dan diabetes.

Upaya pencegahan termasuk meminum obat jika memang diresepkan untuk melindungi kesehatan, serta melakukan perubahan gaya hidup seperti:

  • Jaga pola makan sehat. Lakukan perubahan pola makan yang menyehatkan jantung, yakni makan makanan rendah lemak trans, lemak jenuh, gula tambahan, dan garam. 
  • Kelola BMI (Body Mass Index) untuk menjaga berat badan tetap ideal.
  • Berolahraga secara rutin dan tetap aktif bergerak secara fisik.
  • Tidak merokok.

Bisakah Penyakit Jantung pada Usia Muda Disembuhkan?

Penyakit jantung secara umum tidak dapat disembuhkan namun masih ada peluang di mana kondisi tertentu bisa disembuhkan. Seperti misalnya kelainan kongenital dengan tindakan operasi, pada beberapa pasien keluhan sudah tidak muncul kembali saat dewasa. 

Tidak dapat dipungkiri, bahwa bentuk pengobatan jantung yang tersedia cukup beragam dan semakin canggih. Dokter spesialis dapat membuka dan memasang ring pada pembuluh darah untuk meredakan gejala penyakit arteri koroner, memperbaiki maupun mengganti katup yang bermasalah. Atau menanamkan alat bantu mekanis untuk membantu jantung memompa lebih kuat, hingga melakukan prosedur transplantasi jantung.

Namun, berbagai prosedur pengobatan jantung yang ada tidaklah menyembuhkan penyakit. Tetapi, kontribusi pengobatan jantung adalah untuk mencegah penyakit kian parah dan membantu kinerja jantung sehingga memungkinkan seseorang untuk pulih dan menjalani kehidupan fungsional yang panjang.

Jika Anda membutuhkan pendampingan medis profesional untuk menjalani hidup sehat tanpa atau dengan riwayat penyakit jantung, Anda bisa menghubungi OperasiJantung.id di nomor Whatsapp 0877-8777-8614. Kami akan membantu Anda dengan telekonsultasi seputar penyakit jantung atau persiapan berobat jantung di dalam negeri atau luar negeri.

(Artikel ini telah direview oleh dr. Keyvan Fermitaliansyah, Care Pro dan Dokter Umum di Kavacare)

Sumber:

  1. Heart Condition in Young People. https://www.bhf.org.uk/informationsupport/support/children-and-young-people/heart-condtions-in-young-people. Diakses 18 Januari 2023. 
  2. Heart Disease Risk Factor For Children and Teenagers. https://www.texasheart.org/heart-health/heart-information-center/topics/heart-disease-risk-factors-for-children-and-teenagers. Diakses 18 Januari 2023.
  3. Signs of Heart Problem in Children and Teens. https://www.choa.org/parent-resources/heart/signs-of-heart-problems-in-children-and-teens. Diakses 18 Januari 2023. 
  4. Why Are Heart Attacks on the Rise in Young People. https://health.clevelandclinic.org/why-are-heart-attacks-on-the-rise-in-young-people. Diakses 18 Januari 2023.
  5. Heart Disease. https://www.cdc.gov/heartdisease/any_age.htm. Diakses 18 Januari 2023. 
  6. Coarctation of the Aorta. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/coarctation-of-the-aorta. Diakses 18 Januari 2023.
  7. What’s Behind the Rise in Heart Attack Among Young People. https://www.cminj.com/blog/whats-behind-the-rise-in-heart-attacks-among-young-people. Diakses 18 Januari 2023.
  8. Heart Failure. https://www.nhs.uk/conditions/heart-failure/. Diakses 18 Januari 2023.
Berbagai Penyakit Jantung yang Umum Terjadi

8 Macam Penyakit Jantung yang Umum Terjadi

Penyakit jantung atau yang juga dikenal sebagai penyakit kardiovaskular (CVD) adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia yang merenggut sekitar 17,9 jiwa setiap tahun. Penyakit ini merupakan istilah umum untuk kondisi yang memengaruhi organ jantung atau pembuluh darah. Biasanya, penyakit ini dikaitkan dengan penumpukan timbunan lemak dalam pembuluh darah besar hingga risiko pembekuan darah.

Namun tahukah Anda, terdapat beberapa macam penyakit jantung yang umum terjadi di masyarakat. Masing-masing memiliki penyebab, gejala, hingga penanganan yang berbeda-beda. Apa saja?

Daftar Penyakit Jantung yang Umum Terjadi

1. Penyakit Jantung Koroner

Di antara berbagai macam penyakit jantung yang ada, kemungkinan penyakit jantung koroner adalah yang paling sering Anda dengar. Perlu diketahui, penyakit ini masih menjadi penyebab utama kematian pada orang berusia di atas 35 tahun. Penyakit ini terjadi ketika pembuluh darah arteri jantung menyempit atau tersumbat sehingga kesulitan memasok cukup darah ke jantung.

Penyakit jantung koroner merupakan kondisi yang paling umum terjadi di dunia dan memiliki angka kematian cukup tinggi. Meski begitu, penyakit ini dapat dicegah. Salah satunya adalah dengan menerapkan gaya hidup sehat dengan makan makanan yang bergizi dan berolahraga secara rutin. Berikut dua jenis jantung koroner yang perlu Anda pahami:

  1. Angina Stabil

Angina adalah kondisi ketika Anda merasakan sakit atau ketidaknyamanan di dada, lengan, leher, perut, atau rahang karena suplai darah ke jantung Anda terbatas. Keterbatasan suplai tersebut diakibatkan pembuluh arteri Anda menyempit atau tersumbat (ateroma). Angina juga merupakan salah satu gejala dari penyakit jantung koroner.

Jika Anda mengalami angina saat melakukan aktivitas berat atau sedang stres, hal itu merupakan sinyal dari jantung bahwa Anda tidak mendapatkan cukup oksigen. Kondisi inilah yang disebut sebagai angina stabil. Anda harus segera menuju rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis karena ini adalah kasus gawat darurat.

  1. Angina Tidak Stabil

Berbeda dengan angina stabil yang terjadi karena aktivitas berat atau stres, angina tidak stabil muncul secara mendadak. Kondisi ini dapat berupa nyeri dada yang sebelumnya tidak terdiagnosis atau angina yang tiba-tiba memburuk. Penyebabnya adalah keterbatasan suplai darah ke jantung atau serangan angina yang cukup sering terjadi.

Serangan ini bahkan dapat terjadi saat Anda beristirahat atau saat Anda dibangunkan dari tidur. Jika serangan ini terjadi, Anda harus segera menemui dokter serta menjalani tes dan pengobatan.

Untuk pasien dengan STEMI atau serangan jantung berupa penyumbatan pembuluh darah arteri koroner total, PCI primer (angioplasti primer) atau tindakan untuk pasien serangan jantung dianggap sebagai pengobatan yang menyelamatkan jiwa. Pedoman ACS merekomendasikan waktu door-to-balloon (DTB) tidak boleh lebih dari 90 menit. Waktu DTB sendiri merupakan proses tindakan mulai dari pasien masuk pintu IGD hingga pemasangan balloon terhadap pasien saat terjadi serangan jantung.

2. Serangan Jantung

Serangan jantung, atau yang juga dikenal dengan istilah infark miokard (MI) merupakan macam penyakit jantung yang terjadi ketika suplai darah ke bagian otot jantung Anda tersumbat total. Penyebab yang paling sering terjadi adalah penumpukan plak atau lemak, kolesterol, dan sejenisnya hingga mengakibatkan kerusakan pada jantung itu sendiri.

Untuk membedakan apakah Anda terkena angina tidak stabil atau serangan jantung, Anda harus menjalani tes untuk memastikan diagnosisnya. Jika benar Anda mengalami serangan jantung, dokter biasanya menyebut kondisi ini dengan nama Acute Coronary Syndrome (ACS) atau sindrom koroner akut*.

3. Gagal Jantung

Gagal jantung dapat terjadi jika aksi pemompaan jantung tidak bekerja secara efektif sehingga otot jantung tidak dapat memenuhi kebutuhan darah dan oksigen tubuh Anda, Akibatnya, Anda mungkin akan merasakan gejala seperti kelelahan dan sesak napas hingga penurunan kesadaran.

Mengapa disebut gagal jantung? Itu karena jantung Anda gagal bekerja sebagaimana mestinya. Macam penyakit jantung ini dapat disebabkan oleh beberapa kondisi, seperti tekanan darah tinggi atau serangan jantung.

4. Aritmia

Perlu diketahui, otot jantung memiliki sistem kelistrikan yang membantu merangsang detak jantung Anda. Jika sinyal listrik di dalam jantung Anda terganggu, maka jantung Anda dapat berdetak terlalu cepat (takikardia), terlalu lambat (bradikardia), atau tidak teratur. Berbagai macam kondisi inilah yang disebut aritmia.

Macam penyakit jantung ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, misalnya gagal jantung, angina, riwayat serangan jantung, long Covid, stroke, gangguan kesehatan mental, hingga penggunaan obat-obatan.

5. Penyakit Katup Jantung

Untuk mengatur aliran darah melalui jantung, terdapat katup yang bekerja dengan membuka dan menutup. Jika terjadi masalah pada katup jantung Anda, maka hal ini dapat meningkatkan beban kerja jantung dan menyebabkan berbagai gejala. Misalnya, sesak napas, pergelangan kaki bengkak, kelelahan, nyeri dada atau angina, perubahan warna kulit, pusing, atau bahkan pingsan. Apakah Anda pernah merasakannya?

6. Tekanan Darah Tinggi

Salah satu kondisi kesehatan yang sebaiknya rutin Anda pantau adalah tekanan darah. Sebab, tekanan darah tinggi atau hipertensi dapat berpengaruh pada jantung. Sebagian besar dokter menyebut bahwa tekanan darah yang ideal adalah sekitar 120/80mmHg. Jika tekanan darah Anda 140/90mmHg atau lebih, maka kemungkinan Anda menderita tekanan darah tinggi.

Hipertensi memang salah satu penyakit yang tak menular, tapi kondisi ini dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai macam penyakit jantung yang serius seperti penyakit jantung koroner, serangan jantung, hingga stroke. Untuk itu, Anda harus mengontrolnya dengan mengonsumsi makanan yang sehat, berolahraga secara rutin, serta menghindari minuman beralkohol.

7. Penyakit Jantung Bawaan

Penyakit jantung bawaan adalah istilah umum yang merujuk pada serangkaian cacat lahir yang memengaruhi jantung. Dari sekian banyak macam penyakit jantung bawaan, terdapat dua jenis yang paling umum terjadi, yaitu penyakit jantung sianotik dan asianotik.

Penyakit jantung sianotik terjadi ketika bayi yang lahir kekurangan oksigen dalam darah dan umumnya akan muncul semburat warna biru di area jari tangan, kaki, dan bibir. Sedangkan, penyakit jantung asianotik terjadi ketika oksigen dalam darah sudah cukup, tetapi dipompa secara tidak normal ke seluruh tubuh. Bayi yang lahir dengan penyakit jantung asianotik umumnya tidak memiliki gejala yang jelas, tapi seiring waktu dapat menyebabkan masalah kesehatan hingga kematian langsung saat lahir.

8. Penyakit Jantung Turunan

Jika penyakit jantung bawaan terjadi karena kondisi ketika bayi lahir, penyakit jantung turunan terjadi karena kondisi yang diwariskan melalui keluarga. Maka dari itu, penyakit jantung ini besifat genetik.

Yang sering terjadi, tanda pertama adanya masalah ini adalah ketika seseorang dalam keluarga meninggal secara tiba-tiba tanpa sebab yang jelas. Karena itulah, macam penyakit jantung ini dapat mengancam jiwa segala usia.

Kondisi ini berbeda dengan jantung bawaan, meskipun beberapa penyakit jantung bawaan dapat diwariskan dan menjadi penyakit jantung turunan. Misalnya, sindrom Brugada, kondisi ketika irama jantung (aritmia) langka dan berpotensi mengancam jiwa. Orang dengan sindrom Brugada memiliki peningkatan risiko irama jantung tidak teratur, dimulai di ruang bawah jantung (ventrikel).

Itulah 8 macam penyakit jantung yang umum terjadi di masyarakat. Jika Anda ingin melakukan pemeriksaan kesehatan dan berkonsultasi seputar pencegahan, pengobatan, hingga perawatan penyakit jantung, Anda dapat menghubungi  OperasiJantung.id di nomor Whatsapp 0877-8777-8614.

Sumber:

  1. Common heart conditions. https://www.nhsinform.scot/illnesses-and-conditions/heart-and-blood-vessels/conditions/common-heart-conditions, diakses pada Sabtu, 31 Desember 2022.
  2. High blood pressure (hypertension. https://www.nhsinform.scot/illnesses-and-conditions/heart-and-blood-vessels/conditions/high-blood-pressure-hypertension/, diakses pada Sabtu, 31 Desember 2022.
  3. Heart Arrhythmias. https://www.chss.org.uk/living-well/heart-arrhythmias/, diakses pada Sabtu, 31 Desember 2022.
  4. Congenital heart disease. https://www.nhsinform.scot/illnesses-and-conditions/heart-and-blood-vessels/conditions/congenital-heart-disease/, diakses pada Sabtu, 31 Desember 2022.
  5. Heart failure. nhsinform.scot/illnesses-and-conditions/heart-and-blood-vessels/conditions/heart-failure/, diakses pada Sabtu, 31 Desember 2022.
  6. Heart attack. https://www.nhsinform.scot/illnesses-and-conditions/heart-and-blood-vessels/conditions/heart-attack/, diakses pada Sabtu, 31 Desember 2022.
  7. Coronary heart disease. https://www.nhsinform.scot/illnesses-and-conditions/heart-and-blood-vessels/conditions/coronary-heart-disease/#about-coronary-heart-disease, diakses pada Sabtu, 31 Desember 2022.
  8. Cardiovascular disease. https://www.nhs.uk/conditions/cardiovascular-disease/, diakses pada Sabtu, 31 Desember 2022.
  9. Cardiovascular diseases. https://www.who.int/health-topics/cardiovascular-diseases#tab=tab_1, diakses pada Sabtu, 31 Desember 2022.
  10. Brugada syndrome. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/brugada-syndrome/symptoms-causes/syc-20370489#:, diakses pada 12 Mei 2023.
  11. The Management and Prognostic Factors of Acute Coronary Syndrome: Evidence from the Taiwan Acute Coronary Syndrome Full Spectrum Registry. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5534412/, diakses pada 12 Mei 2023.
  12. Acute Coronary Syndrome. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459157/, diakses pada 12 Mei 2023.

(Artikel ini telah direview oleh dr. Keyvan Fermitaliansyah, Care Pro dan Dokter Umum di Kavacare)

Serangan Jantung NSTEMI

Serangan Jantung NSTEMI

Tentang Serangan Jantung NSTEMI

Serangan jantung NSTEMI (non-ST-elevation myocardial infarction) merupakan salah satu jenis serangan yang terjadi ketika salah satu bagian jantung tidak mendapatkan oksigen yang cukup. Kondisi ini dinamakan NSTEMI karena tidak menimbulkan perubahan kentara yang spesifik pada aktivitas elektrik jantung dan memiliki gejala yang hampir serupa dengan unstable angina. 

Penyebab

Kondisi ini dapat terjadi karena penyebab langsung dan tidak langsung. Berikut ini merupakan daftar yang menjadi penyebab terjadinya penyakit jantung NSTEMI.

1. Penyebab Langsung

Beberapa kondisi dapat menyebabkan berkurangnya pasokan darah untuk jantung secara langsung, seperti:

  • Plak, yaitu zat yang menyerupai lilin yang terbuat dari kolesterol di dalam darah.
  • Vasospasme, yaitu kontraksi dinding pembuluh darah arteri secara tiba-tiba.
  • Emboli koroner, yaitu penyumbatan pembuluh darah arteri pada jantung oleh gumpalan darah yang menghentikan aliran darah sebagian atau sepenuhnya.

2. Penyebab Tidak Langsung

Beberapa hal dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk menyuplai darah menuju jantung dan dapat mengakibatkan terjadinya NSTEMI, misalnya:

  • Tekanan darah tinggi.
  • Takikardia, yaitu detak jantung yang sangat cepat.
  • Stenosis aorta, yaitu penyempitan katup aorta di mana darah keluar dari jantung.
  • Emboli paru, penyumbatan pembuluh darah arteri di paru-paru oleh gumpalan darah.

3. Cedera atau Trauma pada Jantung

Penyebab NSTEMI terkait cedera, meliputi:

  • Miokarditis, yaitu peradangan otot jantung.
  • Senyawa beracun, yang biasanya dibawa oleh beberapa zat tertentu dan memiliki efek beracun yang dapat merusak otot jantung.
  • Memar jantung, yang jarang sekali terjadi, biasanya disebabkan oleh cedera serius seperti yang didapatkan dari kecelakaan mobil.

Faktor Risiko

Selain itu, ada pula faktor risiko seseorang mengalami penyakit jantung NSTEMI, seperti:

  • Berjenis kelamin laki-laki
  • Kelebihan berat badan/obesitas.
  • Menderita diabetes.
  • Memiliki kebiasaan merokok.
  • Memiliki kadar kolesterol yang tinggi.
  • Diet yang tidak sehat.
  • Riwayat penyakit jantung, nyeri dada, atau stroke pada keluarga.
  • Tidak aktif bergerak.
  • Infeksi COVID-19.
  • Memiliki riwayat preeklamsia, tekanan darah tinggi, atau diabetes saat hamil.

Pencegahan

Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit jantung NSTEMI, antara lain:

  • Menjaga berat badan yang ideal.
  • Menerapkan diet yang sehat untuk jantung, misalnya diet Mediterania, yang terdiri dari buah, sayur, gandum utuh, kacang-kacangan, dan lemak yang baik untuk jantung.
  • Aktif beraktivitas, paling tidak berolahraga dengan intensitas sedang 150 menit per minggu.
  • Mengelola kondisi kesehatan yang ada, dengan rutin mengonsumsi obat yang diresepkan bila memiliki penyakit tertentu.
  • Berhenti merokok.

Tanda-Tanda Serangan Jantung NSTEMI

Karena NSTEMI merupakan jenis serangan jantung, tanda-tanda yang ditunjukkan sama dengan seseorang yang mengalami serangan jantung, seperti:

  • Nyeri dada (angina pektoris) yang tajam.
  • Sesak napas.
  • Mual, perasaan tidak nyaman atau nyeri pada perut (bisa terasa seperti gangguan pencernaan atau maag).
  • Rasa berdebar.
  • Pusing 
  • Pingsan.
  • Kelelahan.
  • Nyeri yang menyebar pada rahang, leher, bahu, lengan, punggung, atau perut.

Diagnosis Serangan Jantung NSTEMI

Serangan jantung, termasuk NSTEMI, didiagnosis terutama dengan 2 cara, yaitu*:

  • Pengukuran enzim jantung yang menunjukkan kadar zat penanda kerusakan jantung tertentu, misalnya troponin jantung.
  • Elektrokardiogram (EKG), yang mana terdapat tanda kerusakan jantung pada pemeriksaan darah, tetapi tidak ada elevasi ST yang tampak pada hasil pemeriksaan EKG.

Penanganan Serangan Jantung NSTEMI

Beberapa penanganan yang dapat dilakukan untuk mengatasi NSTEMI, antara lain:

  • Pemberian obat-obatan, seperti aspirin atau antiplatelet lain, antikoagulan, angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitors, beta blockers, nitrogliserin, atau statin.
  • Percutaneous coronary intervention (PCI), yaitu prosedur memasukkan alat seperti kateter ke dalam pembuluh darah arteri untuk memasang semacam balon yang berguna untuk membersihkan penyumbatan.
  • Operasi bypass jantung, yaitu penggunaan pembuluh darah di area tubuh yang lain untuk dipasangkan pada jantung sebagai ‘jalan pintas’ pengganti pembuluh darah yang tersumbat.  

Pertanyaan Seputar Serangan Jantung NSTEMI

Seberapa Seriuskah NSTEMI?

Semua jenis serangan jantung, termasuk NSTEMI, merupakan kondisi darurat medis yang membahayakan nyawa dan memerlukan penanganan sesegera mungkin.

Kapan Saya Harus Menemui Dokter?

Bila Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami serangan jantung dengan gejala yang telah disebutkan di atas, segera hubungi ambulans. Menunda perawatan medis atas kondisi ini bisa sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kerusakan jantung permanen, bahkan kematian.

Apabila Anda perlu berkonsultasi tentang penanganan atau perawatan paska-serangan jantung NSTEMI, Anda dapat menghubungi OperasiJantung.id di nomor Whatsapp 0877-8777-8614.

Sumber:

  1. Non-ST Segment Elevation Myocardial Infarction: What Causes It and How It’s Treated. https://www.webmd.com/heart-disease/what-is-non-st-elevation-myocardial-infarction. Diakses pada 23 Oktober 2022.
  2. NSTEMI: Causes, Symptoms, Diagnosis, Treatment & Outlook. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22233-nstemi-heart-attack. Diakses pada 23 Oktober 2022.
  3. What is NSTEMI? What You NEED to Know – MyHeart. https://myheart.net/articles/nstemi/. Diakses pada 23 Oktober 2022.

(Artikel ini telah direview oleh dr. Albert Novianto, CarePro & Dokter Umum di Kavacare)

Serangan Jantung

Serangan Jantung

Tentang Serangan Jantung

Serangan jantung terjadi ketika aliran darah menuju jantung tiba-tiba tersumbat, biasanya oleh penumpukan lemak, kolesterol dan senyawa lain pada pembuluh darah arteri jantung (koroner). Penumpukan zat-zat ini disebut dengan plak. Terkadang, plak ini dapat pecah dan membentuk sebuah gumpalan yang menutup aliran darah. Serangan jantung memiliki istilah medis, yaitu infark miokardial.

Jenis-Jenis

Serangan jantung dapat diklasifikasikan menjadi dua berdasarkan penemuan perubahan gelombang ST (ST elevation) pada alat yang disebut elektrokardiogram (EKG/ECG), yaitu:

  • ST elevation myocardial infarction (STEMI), biasanya ditemukan pada kejadian akut di mana pembuluh darah arteri sedang dan besar dari jantung tersumbat sepenuhnya.
  • Non-ST elevation myocardial infarction (NSTEMI), biasa ditemukan pada kondisi penyumbatan pembuluh darah arteri yang hanya sebagian. Namun, pada sebagian orang dengan NSTEMI dapat pula ditemukan sumbatan total.

Penyebab dan Faktor Risiko

Penyakit coronary artery disease (CAD) atau coronary heart disease (CHD), merupakan penyebab utama terjadinya serangan jantung. Bila seseorang memiliki penyakit ini, pembuluh darah jantung berubah menjadi sempit dan darah tidak dapat mengalir dengan lancar seperti seharusnya. Ketika aliran darah tersumbat, seseorang akan mengalami serangan jantung.

Selain itu, kejang arteri koroner juga dapat menjadi penyebab terjadinya serangan jantung, meskipun tidak begitu umum. Hal ini dapat terjadi meskipun seseorang tidak memiliki penyakit serius seperti CAD/CHD.

Penyebab terjadinya serangan jantung lain yang lebih jarang ditemukan*, antara lain:

  • Diseksi arteri koroner spontan, yaitu kondisi di mana pembuluh darah arteri koroner sobek.
  • Penyalahgunaan obat.
  • Hipoksia, yaitu kondisi ketika kadar oksigen dalam tubuh tiba-tiba menurun.

Terdapat beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang mengalami serangan jantung, yaitu:

  • Pria berusia lebih dari 45 tahun dan wanita berusia lebih dari 55 tahun.
  • Penggunaan tembakau, seperti merokok dan terkena asap rokok.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Tinggi kolesterol atau trigliserida.
  • Kelebihan berat badan/obesitas.
  • Menderita diabetes.
  • Memiliki sindrom metabolik.
  • Memiliki riwayat serangan jantung pada keluarga.
  • Tidak cukup berolahraga.
  • Pola makan yang tidak sehat.
  • Stres.
  • Penggunaan obat-obatan terlarang.
  • Riwayat preeklamsia.
  • Memiliki kondisi autoimun.

Pencegahan

Ada tiga langkah utama untuk mencegah terjadinya serangan ini, yaitu:

  • Menerapkan pola makan yang sehat, dengan mengurangi konsumsi makanan yang tinggi lemak jenuh untuk menghindari penumpukan lemak dan kolesterol pada pembuluh darah arteri.
  • Berhenti merokok, karena merokok menyebabkan aterosklerosis (penyempitan dan pengerasan pembuluh darah arteri akibat tumpukan plak) dan meningkatkan tekanan darah.
  • Menjaga supaya tekanan darah ada di batas normal, karena tekanan darah tinggi yang berkelanjutan dapat menjadikan pembuluh darah arteri dan jantung tegang hingga meningkatkan risiko serangan jantung.

Tanda-Tanda Serangan Jantung

Gejala utama yang biasanya muncul akibat kondisi ini, antara lain:

  • Nyeri atau rasa tidak nyaman pada dada, biasanya terasa seperti ditekan, diremas, sesak, hingga sakit.
  • Lemas, kepala terasa ringan, atau pingsan.
  • Nyeri atau rasa tidak nyaman pada rahang, leher, atau punggung.
  • Nyeri atau rasa tidak nyaman pada satu atau kedua lengan atau bahu.
  • Napas tersengal-sengal.

Penelitian medis beberapa tahun belakangan menunjukkan, tanda-tanda di atas bisa dialami oleh wanita, tetapi ada kemungkinan yang lebih tinggi bahwa wanita memiliki gejala serangan jantung yang berbeda*, misalnya:

  • Jarang yang mengalami nyeri pada dada.
  • Jarang merasa tidak nyaman seperti gangguan pencernaan.
  • Lebih sering kehabisan napas, kelelahan, dan insomnia sebelum terjadi serangan jantung.
  • Lebih sering merasa nyeri pada punggung, bahu, lengan atau perut.
  • Lebih sering merasa mual dan muntah-muntah.

Diagnosis Serangan Jantung

Rangkaian pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk menentukan diagnosis, antara lain:

  • Pemeriksaan fisik.
  • Elektrokardiogram, untuk melihat kerusakan jantung.
  • Tes darah, untuk melihat apakah ada kerusakan jaringan jantung.
  • Angiografi koroner, untuk menentukan adakah dan di mana lokasi penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah arteri.
  • Ekokardiografi, yaitu menggunakan gelombang suara untuk menentukan area jantung yang rusak dan seberapa jauh kerusakan yang ada.

Pengobatan Serangan Jantung

Penting untuk segera melakukan penanganan supaya kembali mendapatkan aliran darah ke otot jantung. Penanganan untuk kondisi darurat ini, antara lain:

  • Angioplasti koroner, yaitu prosedur untuk membuka pembuluh darah arteri jantung yang tersumbat.
  • Operasi bypass jantung, yaitu percobaan mengembalikan aliran darah yang normal membuat saluran baru sebagai jalan pintas dari kaki, lengan, atau dada.
  • Pemberian obat-obatan, untuk tipe serangan jantung NSTEMI, seperti aspirin, trombolitik, nitrogliserin, dan lain-lain.

Pertanyaan Umum Seputar Serangan Jantung

Apa yang Harus Dilakukan Bila Seseorang Mengalami Serangan Jantung?

Segera cari bantuan medis dan lakukan langkah-langkah berikut ini:

  • Telepon tenaga medis darurat
  • Konsumsi nitrogliserin, bila diresepkan oleh dokter
  • Konsumsi aspirin

Bila seseorang langsung kehilangan kesadaran setelah mengalami serangan jantung, segera cek apakah orang tersebut masih bernapas atau tidak, dan apakah masih ditemukan detak jantung atau tidak. Bila tidak, lakukan resusitasi jantung paru (RJP/CPR) dengan cara:

  • Letakkan pangkal telapak tangan pada tulang dada di tengah-tengah dada orang tersebut. Taruh tangan Anda yang lain di atas tangan Anda yang lain dan tautkan jari-jemari Anda.
  • Gunakan berat badan Anda (tidak hanya tangan), tekan lurus-lurus sedalam 5-6 cm pada dada orang tersebut.
  • Terus ulangi langkah tersebut sampai ambulans datang.

Apabila Anda perlu berkonsultasi tentang gejala atau perawatan pasca serangan jantung, Anda dapat menghubungi OperasiJantung.id di nomor Whatsapp 0877-8777-8614.

Sumber:

  1. Heart attack – Symptoms and causes – Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/heart-attack/symptoms-causes/syc-20373106. Diakses 31 Agustus 2022.
  2. Heart attack – NHS. https://www.nhs.uk/conditions/heart-attack/. Diakses pada 31 Agustus 2022.
  3. Heart attack: MedlinePlus Medical Encyclopedia. https://medlineplus.gov/ency/article/000195.htm#:~:text=Most%20heart%20attacks%20are%20caused,for%20this%20is%20myocardial%20infarction. Diakses pada 31 Agustus 2022.
  4. Heart Attack: What Is It, Symtoms & Treatment. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/16818-heart-attack-myocardial-infarction. Diakses pada 31 Agustus 2022.
  5. Heart Attack Symptoms, Risk, and Recovery | cdc.gov. https://www.cdc.gov/heartdisease/heart_attack.htm. Diakses pada 31 Agustus 2022.
  6. Heart attack – causes, treatment & recovery | British Healthy Foundation. https://www.bhf.org.uk/informationsupport/conditions/heart-attack. Diakses pada 31 Agustus 2022.
  7. Heart Attack: Symptoms, Causes, Treatment, and Prevention. https://www.webmd.com/heart-disease/guide/heart-disease-heart-attacks. Diakses pada 31 Agustus 2022.

(Artikel ini telah direview oleh dr. Eddy Wiria, PhD., Co-Founder & CEO Kavacare)

× Hubungi Via WhatsApp