Operasi Jantung

Stenosis Aorta

Penyakit Jantung di Usia Muda

Terkena Penyakit Jantung di Usia Muda, Mungkinkah?

Penyakit jantung seringkali dikaitkan dengan usia tua. Tetapi sejatinya baik tua maupun muda sama-sama bisa mengidapnya. Bahkan, penyakit ini lebih sering dialami kalangan orang dewasa yang lebih muda. Salah satu alasannya karena kondisi yang menyebabkan penyakit jantung itu sendiri sudah muncul di usia yang dianggap terlalu dini untuk menderita penyakit jantung.

Penyebab Penyakit Jantung di Usia Muda

Banyak kondisi dan perilaku yang membuat seseorang berisiko terkena penyakit jantung di usia muda. Beberapa diantaranya meliputi:

Tekanan Darah Tinggi

Tekanan darah tinggi, juga dikenal sebagai hipertensi adalah kondisi yang dapat merusak arteri dengan membuatnya kurang elastis. Ini menurunkan aliran darah dan oksigen ke jantung dan menyebabkan penyakit jantung.

Mungkin penderita hipertensi kebanyakan adalah orang dewasa. Namun orang yang lebih muda bahkan anak-anak juga bisa mengalaminya, sebagian besar karena faktor keturunan. Sehingga anak-anak yang lahir dari keluarga dengan riwayat tekanan darah tinggi perlu mendapatkan perhatian khusus untuk mengontrol tekanan darahnya. 

Kolesterol Tinggi

Dalam beberapa kasus, kolesterol tinggi juga diturunkan dalam keluarga. Ini disebut hiperkolesterolemia familial. Sekitar 1% hingga 2% anak-anak mengalami kondisi ini. Sementara pemicu kolesterol tinggi pada usia yang remaja dan lebih dewasa termasuk obesitas, tekanan darah tinggi, dan merokok.

Kadar kolesterol yang tinggi dapat mengembangkan timbunan lemak di pembuluh darah. Pada akhirnya, endapan ini semakin menumpuk sehingga mempersulit aliran darah yang cukup melalui arteri dan menyebabkan penyakit jantung koroner.

Diabetes

Memiliki diabetes atau kadar gula tinggi berarti seseorang lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit jantung. Ini karena tubuh tidak dapat menggunakan semua gula dengan baik yang membuat lebih banyak gula menempel pada sel darah merah dan menumpuk di darah. Penumpukan ini dapat memblokir dan merusak pembuluh yang membawa darah ke dan dari jantung dan membuat jantung kekurangan oksigen dan nutrisi.

Merokok

Merokok juga menjadi penyebab umum berkembangnya penyakit jantung. Itu karena nikotin yang terkandung dalam rokok dapat mempengaruhi pembuluh darah dengan membuatnya lebih sempit. Demikian ini membuat darah semakin sulit mengalir melalui pembuluh tersebut.

Obesitas

Obesitas merupakan faktor risiko utama penyakit jantung karena ini dapat membawa beban ekstra memberi tekanan pada jantung. Kondisi obesitas juga berkaitan dengan risiko lain seperti diabetes. 

Obesitas pada usia anak-anak lebih cenderung akan dibawa sampai usia dewasa. Oleh karena itu mencegah atau mengobati obesitas pada masa kanak-kanak dapat mengurangi risiko obesitas di usia yang lebih dewasa. Pada gilirannya, ini dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung di usia muda, diabetes, dan penyakit terkait obesitas lainnya. 

Jenis Penyakit Jantung yang Umum Terjadi di Usia Muda

Macam penyakit jantung cukup beragam, namun beberapa penyakit jantung berikut ini umum terjadi di usia muda:

Stenosis Aorta

Stenosis Aorta merupakan salah satu kondisi gangguan jantung di mana katup aorta tidak dapat terbuka sepenuhnya dan aorta yang menyempit. Kondisi ini membuat aliran darah dari jantung ke aorta dan seluruh tubuh menjadi terhalang dan berkurang. Banyak orang di usia muda dengan kondisi stenosis aorta yang parah akan membutuhkan operasi perbaikan atau penggantian katup aorta. 

Aritmia

Aritmia adalah kelainan irama jantung yang artinya detak jantung berdetak secara tidak normal, bisa lebih lambat atau lebih cepat. Hal ini terjadi karena sinyal listrik yang mengkoordinasikan detak jantung tidak bekerja dengan baik.

Gejala umum yang timbul sebab kelainan aritmia meliputi:

  • Rasa berdebar di dada
  • Detak jantung yang lebih cepat (takikardia) atau sebaliknya detak jantung melambat (bradikardia)
  • Rasa nyeri pada dada
  • Sesak napas

Atrial Septal Defect

Atrial Septal Defect (ASD) atau defek septum atrium adalah penyakit jantung bawaan dimana ini menyebabkan lubang di bagian atrium. Lubang ini membuat peningkatan jumlah aliran darah yang mengalir melalui paru-paru.

Meskipun ASD bisa dibawa saat lahir, akan tetapi kondisi ini mungkin baru bisa terdiagnosis saat usia dewasa. Beberapa ASD yang kecil dapat menutup dengan sendirinya. Sementara pada kondisi yang parah atau kelainan lubang terlalu besar maka diperlukan tindakan bedah untuk mengoreksi kelainan.

Koarktasio Aorta

Koarktasio aorta juga merupakan salah satu penyakit jantung bawaan, namun ini dapat terjadi akibat kelainan jantung lainnya. Penyakit koartasio aorta terjadi ketika arteri besar yang mengambil darah kaya oksigen dari hati ke anggota tubuh lain mengalami penyempitan. Kondisi ini dapat memaksa jantung untuk memompa lebih keras untuk memindahkan darah melalui aorta.

Gagal Jantung

Gagal jantung adalah kondisi dimana jantung gagal memompa darah ke seluruh tubuh dengan baik. Biasanya ini terjadi akibat komplikasi dari berbagai macam kondisi. Meskipun gagal jantung paling sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua, namun siapapun dari semua kalangan usia juga dapat mengalaminya.

Serangan Jantung

Penyakit jantung yang umum di usia muda termasuk juga serangan jantung. Sebelumnya, serangan jantung menjadi masalah utama yang dihadapi oleh orang dewasa yang lebih tua. Dengan kata lain, sangat jarang orang yang berusia di bawah 40 tahun mengalami serangan jantung. 

Namun, sekarang mengalami serangan jantung di usia 20-an atau awal 30-an cukup umum terjadi. Bahkan antara tahun 2000-2016, angka kasus serangan jantung pada kelompok usia muda ini meningkat 2% setiap tahunnya.

Gejala Umum Masalah Jantung

Tanda-tanda penyakit jantung berbeda-beda dipengaruhi oleh banyak faktor, meliputi jenis kelainan jantung yang mungkin terjadi, usia seseorang, tingkat keparahan, dsb. Tetapi, dibawah ini adalah tanda atau gejala secara umum yang dapat dirasakan apabila seseorang mengalami masalah pada jantung.

Bayi

  • Kesulitan menambah berat badan
  • Warna kebiruan pada bibir, lidah atau di bagian bawah kuku
  • Napas cepat, atau kesulitan bernapas, bahkan saat istirahat
  • Mudah lelah saat makan
  • Berkeringat saat menyusu, yang tidak diketahui pemicunya

Anak-anak & Remaja

  • Pingsan saat beraktivitas
  • Sesak nafas saat bermain atau beraktivitas
  • Detak jantung yang terasa tidak normal atau berdebar-debar bagi seorang anak
  • Sakit dada

Orang Dewasa

  • Nyeri dada
  • Sesak dada, seperti merasakan dada tertekan
  • Ketidaknyamanan dada (angina)
  • Sesak napas
  • Pingsan, atau hampir pingsan
  • Nyeri di bagian leher, rahang, tenggorokan, dan perut bagian atas atau punggung
  • Nyeri, mati rasa, lemas atau dingin di kaki/ lengan apabila pembuluh darah di area tubuh tersebut menyempit

Pengobatan & Penanganan

Pengobatan dan penangan penyakit jantung di usia muda umumnya tidak berbeda dengan penanganan pada pasien yang lebih tua. Perawatan untuk penyakit jantung biasanya bertujuan untuk mengontrol gejala selama mungkin dan memperlambat perkembangan kondisi tersebut. Beberapa opsi perawatan yang umum meliputi:

  • Terapi obat
  • Penerapan gaya hidup sehat
  • Pemantauan kesehatan rutin
  • Operasi tanam alat pacu jantung, jika berkaitan dengan gangguan irama jantung
  • Operasi lain, seperti operasi bypass atau transplantasi jantung, dsb.

Pertanyaan Seputar Penyakit Jantung di Usia Muda

Bisakah Penyakit Jantung di Usia Muda Dicegah? 

Banyak jenis penyakit jantung yang dapat dicegah karena sejatinya Anda dapat mengelola faktor yang dapat memperburuk kondisi jantung Anda, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol, dan diabetes.

Upaya pencegahan termasuk meminum obat jika memang diresepkan untuk melindungi kesehatan, serta melakukan perubahan gaya hidup seperti:

  • Jaga pola makan sehat. Lakukan perubahan pola makan yang menyehatkan jantung, yakni makan makanan rendah lemak trans, lemak jenuh, gula tambahan, dan garam. 
  • Kelola BMI (Body Mass Index) untuk menjaga berat badan tetap ideal.
  • Berolahraga secara rutin dan tetap aktif bergerak secara fisik.
  • Tidak merokok.

Bisakah Penyakit Jantung pada Usia Muda Disembuhkan?

Penyakit jantung secara umum tidak dapat disembuhkan namun masih ada peluang di mana kondisi tertentu bisa disembuhkan. Seperti misalnya kelainan kongenital dengan tindakan operasi, pada beberapa pasien keluhan sudah tidak muncul kembali saat dewasa. 

Tidak dapat dipungkiri, bahwa bentuk pengobatan jantung yang tersedia cukup beragam dan semakin canggih. Dokter spesialis dapat membuka dan memasang ring pada pembuluh darah untuk meredakan gejala penyakit arteri koroner, memperbaiki maupun mengganti katup yang bermasalah. Atau menanamkan alat bantu mekanis untuk membantu jantung memompa lebih kuat, hingga melakukan prosedur transplantasi jantung.

Namun, berbagai prosedur pengobatan jantung yang ada tidaklah menyembuhkan penyakit. Tetapi, kontribusi pengobatan jantung adalah untuk mencegah penyakit kian parah dan membantu kinerja jantung sehingga memungkinkan seseorang untuk pulih dan menjalani kehidupan fungsional yang panjang.

Jika Anda membutuhkan pendampingan medis profesional untuk menjalani hidup sehat tanpa atau dengan riwayat penyakit jantung, Anda bisa menghubungi OperasiJantung.id di nomor Whatsapp 0877-8777-8614. Kami akan membantu Anda dengan telekonsultasi seputar penyakit jantung atau persiapan berobat jantung di dalam negeri atau luar negeri.

(Artikel ini telah direview oleh dr. Keyvan Fermitaliansyah, Care Pro dan Dokter Umum di Kavacare)

Sumber:

  1. Heart Condition in Young People. https://www.bhf.org.uk/informationsupport/support/children-and-young-people/heart-condtions-in-young-people. Diakses 18 Januari 2023. 
  2. Heart Disease Risk Factor For Children and Teenagers. https://www.texasheart.org/heart-health/heart-information-center/topics/heart-disease-risk-factors-for-children-and-teenagers. Diakses 18 Januari 2023.
  3. Signs of Heart Problem in Children and Teens. https://www.choa.org/parent-resources/heart/signs-of-heart-problems-in-children-and-teens. Diakses 18 Januari 2023. 
  4. Why Are Heart Attacks on the Rise in Young People. https://health.clevelandclinic.org/why-are-heart-attacks-on-the-rise-in-young-people. Diakses 18 Januari 2023.
  5. Heart Disease. https://www.cdc.gov/heartdisease/any_age.htm. Diakses 18 Januari 2023. 
  6. Coarctation of the Aorta. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/coarctation-of-the-aorta. Diakses 18 Januari 2023.
  7. What’s Behind the Rise in Heart Attack Among Young People. https://www.cminj.com/blog/whats-behind-the-rise-in-heart-attacks-among-young-people. Diakses 18 Januari 2023.
  8. Heart Failure. https://www.nhs.uk/conditions/heart-failure/. Diakses 18 Januari 2023.
Stenosis Aorta

Stenosis Aorta

Tentang Stenosis Aorta

Stenosis katup aorta, atau yang kerap hanya disebut stenosis aorta, merupakan kondisi ketika katup aorta di jantung mengalami penyempitan. Hal ini menyebabkan aliran darah yang keluar dari jantung terganggu dan dapat mengakibatkan kerusakan pada jantung, masalah kesehatan yang serius, bahkan kematian.

Jenis-Jenis

Ada dua jenis utama stenosis aorta, yaitu:

  • Congenital aortic stenosis, terjadi pada kondisi stenosis aorta yang ada sejak lahir (bawaan).
  • Acquired aortic stenosis, yaitu stenosis aorta yang biasanya terjadi akibat penumpukan kalsium pada katup aorta, biasanya terjadi pada penderita demam reumatik atau karena proses penuaan. 

Penyebab dan Faktor Risiko

Stenosis aorta dapat terjadi karena beberapa penyebab, seperti:

  • Kondisi yang dibawa sejak lahir
  • Keausan karena usia yang memicu terjadinya penumpukan kalsium, biasanya terjadi pada orang yang berusia di atas 65 tahun
  • Kerusakan akibat infeksi, yang seringnya terjadi pada radang tenggorokan, demam berdarah, yang bila tidak diobati dapat berujung pada demam reumatik
  • Kondisi kronis yang lain, misalnya penyakit Paget pada tulang, gagal ginjal, atau kelainan autoimun seperti lupus dan radang sendi.

Sementara faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi ini, antara lain:

  • Berusia lanjut
  • Kelainan jantung bawaan tertentu, misalnya katup aorta bikuspid
  • Penyakit ginjal kronis
  • Memiliki faktor risiko penyakit jantung, seperti diabetes, kolesterol tinggi, dan tekanan darah tinggi
  • Riwayat infeksi yang memengaruhi jantung, demam reumatik dan endokarditis infektif
  • Riwayat radioterapi pada area dada.

Pencegahan

Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya stenosis aorta, antara lain:

  • Mencegah terjadinya demam reumatik, dengan mengonsumsi antibiotik saat terjadi radang tenggorokan.
  • Menjaga jantung supaya tetap sehat, dengan mengontrol berat badan, tekanan darah, kadar kolesterol, asupan makanan, dan rutin beraktivitas, serta hindari merokok.
  • Merawat gigi dan gusi, karena ada kemungkinan relevansi antara gusi yang terinfeksi (radang gusi) dengan jaringan jantung yang terinfeksi (endokarditis)

Gejala Stenosis Aorta

Kondisi ini tidak menimbulkan tanda-tanda apa pun ketika masih di tahap awal. Ketika sudah semakin serius, gejala yang akan muncul, seperti:

  • Sesak napas, khususnya saat beraktivitas, atau sedang melakukan perubahan posisi.
  • Nyeri dada, perasaan tidak nyaman seperti ditekan atau diremas.
  • Kelelahan, pada saat beraktivitas yang seharusnya tidak melelahkan.
  • Palpitasi jantung.
  • Pembengkakan pada telapak kaki, pergelangan kaki, atau kaki bagian bawah.
  • Pusing, pening, hingga pingsan.

Diagnosis Stenosis Aorta

Setelah melakukan pemeriksaan fisik dan riwayat medis, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk mendiagnosis stenosis aorta, antara lain:

  • Ekokardiogram, penggunaan gelombang suara untuk melihat struktur jantung. Metode ini menjadi standar utama penegakan diagnosis dari stenosis aorta.
  • Elektrokardiogram, untuk memeriksa aktivitas elektrik jantung.
  • Tes treadmill, yaitu melihat reaksi jantung dan gejala yang ditimbulkan ketika melakukan aktivitas.
  • Kateterisasi jantung, untuk melihat lebih detail kondisi jantung.

Penanganan Stenosis Aorta

Dokter akan memberikan beberapa pilihan pengobatan untuk kondisi ini, di antaranya adalah:

  • Pemberian obat-obatan, biasanya untuk menangani masalah awal stenosis aorta yang belum parah, seperti obat pengencer darah, obat untuk menurunkan tekanan darah, dan sebagainya.
  • Perbaikan atau penggantian katup jantung, yang dilakukan dengan cara pembedahan, misalnya operasi katup aorta, prosedur Ross, dan prosedur transcatheter aortic valve replacement/implantation (TAVR/TAVI). 

Pertanyaan Umum Seputar Stenosis Aorta

Seberapa Seriuskah Stenosis Aorta?

Stenosis aorta dapat menimbulkan komplikasi yang lebih serius, seperti penggumpalan darah, perdarahan, aritmia, endokarditis, gagal jantung, stroke, hingga kematian. 

Kapan Saya Harus Menemui Dokter?

Bila Anda belum pernah didiagnosis atas stenosis aorta dan mendapatkan pengobatan sama sekali, hubungi dokter saat:

  • Muncul gejala baru atau gejala yang sudah ada memburuk.
  • Gejala yang Anda rasakan mulai terasa mengganggu hidup Anda

Apabila Anda perlu berkonsultasi tentang gejala, perawatan, atau pengobatan stenosis aorta di dalam atau luar negeri, Anda dapat menghubungi OperasiJantung.id di nomor Whatsapp 0877-8777-8614.

Sumber:

  1. Aortic valve stenosis – Symptoms and causes – Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/aortic-stenosis/symptoms-causes/syc-20353139. Diakses pada 28 Oktober 2022.
  2. Aortic Valve Stenosis: Symptoms, Causes and Treatment. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/23046-aortic-valve-stenosis. Diakses pada 28 Oktober 2022.
  3. Aortic Stenosis | Frankel Cardiovascular Center | Michigan Medicine. https://www.umcvc.org/conditions-treatments/aortic-stenosis. Diakses pada 28 Oktober 2022.
  4. Aortic Valve Stenosis: Symptoms, Causes, Diagnosis, Treatment. https://www.webmd.com/heart-disease/aortic-valve-stenosis. Diakses pada 28 Oktober 2022.

(Artikel ini telah direview oleh dr. Albert Novianto, Care Pro dan Dokter Umum di Kavacare)

× Hubungi Via WhatsApp